Telset.id, Jakarta – Transportasi personal berteknologi tinggi ramah lingkungan seperti skuter listrik kini menjadi tren baru diberbagai negara. Skuter listrik diminati karena mudah dikendarai dijalan-jalan sempit dan bebas naik trotoar untuk jarak dekat di perkotaan.
Hal ini tentu menarik para raksasa teknologi untuk turut ambil bagian, seperti Alphabet yang menyuntik modal untuk layanan skuter listrik Lime, seperti dilansir Engadget, Senin (2/7/2018).
Induk perusahaan Google yang beralamat di Silicon Valley, Amerika Serikat (AS) ini dikabarkan telah berinvestasi langsung dalam layanan skuter Lime sebagai bagian dari putaran pendanaan sebesar US$ 300 juta atau sekitar Rp 4,3 triliun yang sudah termasuk modal ventura Google alias Google Ventures (GV).
Sayangnya tidak disebutkan berapa banyak dana tunai yang dialokasikan untuk memperkuat layanan Lime. Tetapi GV dilaporkan menempati posisi paling atas dan Alphabet memasukkan jumlah yang sama, yang pasti jumlahnya besar.
Baca juga: Uber Coba Bisnis Skuter di San Francisco
Tidak jelas mengapa Alphabet sangat terlibat dengan investasi layanan skuter ini, karena semua pihak yang terlibat menolak memberi komentarnya. Namun itu mencerminkan semakin meningkatnya minat Alphabet dalam bidang transportasi, saat mereka mulai bergerak di luar internet dan bisnis seluler yang merupakan sumber pundi-pundinya.
Alphabet memiliki taruhan yang jelas dalam transportasi dengan mobil otonom alias self driving dari Waymo dan upaya transit publik Trotoar Labs. Namun perusahaan ini juga melakukan investasi lain, termasuk Space Cargo besutan SpinLaunch dan Flying Cars besutan Kitty Hawk yang dibekingi pendiri Alphabet Larry Page.
Perusahaan ini nampaknya sudah mengantisipasi tren pergeseran lebih luas dari penggunaan mobil pribadi karena masalah kemacetan lalu lintas. Belum lagi minat masyarakat yang lebih besar pada transportasi jenis lain pada saat-saat ketika kendaraan darat bukanlah pilihan.
Baca juga: Keren! Skuter Listrik Ini Ganti Aki Cuma Enam Detik
Kendati demikian ada juga risiko yang bisa dihadapi dari investasi tersebut, karena tidak ada jaminan layanan skuter listrik akan terus berkembang. Terutama ketika penduduk kota-kota besar seperti San Francisco merasa terganggu oleh banyaknya kendaraan roda dua yang memenuhi trotoar dan jalan-jalan disana. [WS/HBS]
Sumber: Engadget