Telset.id, Jakarta – Top Ponsel dan Advan kembali berkolaborasi membuka gerai Experience Shop yang terletak di Ruko Villa Bandara, Blok 05, Nomor 31c, Dadap, Tangerang.
Konsep gerai one stop shopping ini memberi kenyamanan dan beragam pilihan smartphone, multi brand. Menariknya lagi, gerai tersebut digelar dengan konsep market street. Dimana gerai yang dibangun selalu berada di pusat pasar dan padat penduduk dengan mengambil tempat strategis.
Direktur Marketing Advan, Tjandra Lianto mengatakan pihak Advan sebagai partner terus mendukung penetrasi pasar yang dilakukan Top Ponsel. Salah satunya dukungan yang diberikan Advan adalah dengan menyediakan beragam pilihan smartphone maupun tablet Advan lebih komplet. Harga yang ditawarkan pun relatif stabil.
Lebih lanjut Tjandra mengatakan, konsep market street yang dikembangkan Top Ponsel sangat menarik dengan kondisi pasar saat ini.
Meski menawarkan produk dari banyak brand, tentu sebagai pendukung utama, produk Advan menjadi yang paling lengkap tersaji, di mana hampir semua produknya ada di gerai ini.
Dari sisi layanan, Tjandra juga mengatakan bahwa layanan Advan juga yang paling prima. “Mereka (konsumen) mau minta apa, instalasi, aksesoris, service semua kita layani,” tukasnya.
Sementara itu, Direktur Sukses Indonesia Maju (TOP PONSEL), Yulius Darwanto mengatakan bahwa strategi tersebut sebagai langkah cepat untuk mendongkrak penjualan. Lihat saja sekarang, lanjut Julius, di beberapa kawasan pinggiran Jakarta, banyak berdiri toko-toko ponsel.
“Kita jemput bola ke konsumen di permukiman padat penduduk dengan konsep gerai on the street. Faktanya, market street ini menyumbang penjualan tiga kali lipat lebih banyak daripada yang di mal,” ungkap Julius.
Kelebihan gerai di pinggir jalan adalah lokasi yang lebih dekat dengan permukiman. Dengan begitu, calon konsumen tak perlu susah payah mencari gadget yang diinginkan.
Lebih lanjut Julius mengatakan bahwa dulu memang eranya gencar buka gerai di mal, tapi sekarang sudah berubah, konsumen lebih banyak yang datang ke toko-toko ponsel on the street karena merasa lebih dekat. Strategi ini, lanjutnya pas untuk menjaring konsumen menengah ke bawah.
“Pasar yang kami bidik adalah di pinggir Jakarta, Tangerang, Bekasi, Depok, Bogor. Konsepnya kita buat sama, market street dengan tingkat kenyamanan seperti di mall. Konsep jemput bola on the street di daerah padat bisa diterima masyarakat. Terlihat dari angka penjualan harian sekitar seratusan unit smartphone bisa terjual,” ujar Julius
Selain tepat sasaran, menurut Julius dari sisi biaya juga relatif murah. Sewa tempat di pinggir jalan misalnya, cuma sekitar Rp 100 – Rp. 200 juta per tahun. Dengan begitu, balik modal bisa lebih cepat.
Dengan konsep gerai on the street, Top Ponsel optimis bisa merealisasikan target sebanyak 50 gerai di penghujung tahun 2017. “Kita targetkan 10 gerai sampai akhir tabhun 2016 dan 50 gerai di penghujung 2017,” ungkap Julius. (MS)