Telset.id, Jakarta – Teknologi Virtual Reality (VR) bisa berguna di bidang kesehatan. Peneliti dari Carnegie Mellon University dan Virginia Meson membuat penemuan yang bisa menggabungkan teknologi VR dan Mikroskop, sehingga dapat mendeteksi sel penyakit dengan lebih dalam.
Dilansir Telset.id dari Engagdet pada Minggu (16/06/2019), peneliti menggabungkan realitas virtual dengan mikroskop ekspansi untuk mengeksplorasi data sel yang seharusnya terlalu rumit untuk ditangani.
Setelah sel-sel dicitrakan, dilabeli dan dikompilasi menjadi data dengan teknik kustomasi yang mengubah bentuk 2D menjadi foto 3D. Pendekatannya bisa sangat penting untuk kedokteran.
Peneliti berharap agar ini memberikan tingkat pemahaman yang lebih besar tentang penyakit yang dapat mengarah pada perawatan yang lebih efektif.
Yang terpenting alat ini harus terjangkau dan mudah diakses bagi negara-negara berkembang. Sehingga Anda tidak perlu mikroskop mahal atau banyak waktu belajar untuk penelitian medis lebih lanjut.
{Baca juga: Facebook Garap Teknologi VR untuk Gantikan Manusia}
Sebelumnya Facebook juga mengembangkan teknologi VR. Mereka menggarap teknologi Virtual Reality (VR) yang diklaim mampu menggantikan fungsi manusia. Hal itu diumumkan oleh Facebook pada konferensi pengembang F8 di San Francisco, Amerika Serikat, Rabu (1/5) lalu.
Dalam merealisasikan teknologi itu, seperti dilansir CNET, Facebook bahkan sampai menyimulasikan pakaian yang dikenakan oleh pengguna. Bahannya berupa perangkat lunak, berfungsi merespons secara virtual ketika pengguna tengah menari atau aktivitas lain.
Selain itu Polisi New York juga menggunakan perangkat VR atau Virtual Reality (VR) untuk latihan rutin mereka. Sistem pelatihan ini akan digunakan NYPD dalam program percontohan. Teknologi VR digunakan untuk melatih polisi New York terkait cara menangani penembak aktif.
{Baca juga: Polisi New York akan Gunakan Perangkat VR untuk Latihan}
Kehadiran teknologi VR untuk latihan mendapat respon positif. Menurut petugas kepolisian kontraterorisme NYPD, John Schoppman dirinya bisa mengeksplor kemampuannya lebih banyak, dan teknologi VR mampu membuat simulasi seperti kenyataan. [NM/HBS]
Sumber: Engagdet