T-System Targetkan Transformasi Digital Industri Kesehatan

Telset.id, Jakarta – Transformasi digital kini menjadi semacam kewajiban yang harus dilakukan perusahaan di berbagai sektor industri. Ini menjadi peluang untuk perusahaan teknologi seperti T-System yang menargetkan layanan transformasi digital untuk industri kesehatan di Indonesia.

Managing Director Asia South T-System Arkadiusz Czopor menjelaskan industri kesehatan seperti rumah sakit dan klinik kesehatan di Indonesia membutuhkan transformasi digital.

Alasannya, transformasi digital dibutuhkan untuk efisiensi data, dan sistem agar mempercepat layanan mereka.

Selain itu, perkembangan industri dan persaingan layanan yang semakin ketat membuat pasien mencari institusi kesehatan yang bisa memberikan layanan yang lebih personal, murah dan transparan.

“Di ASEAN, sistem kami sudah dipakai Singapura. Kami kerjasama dengan Microsoft untuk hardware dan SAP untuk platformnya. Jika rumah sakit lebih efisien dan cepat layanannya, maka pasien akan lebih puas,” ujar Arkadius dalam acara konfrensi pers di Jakarta, Kamis (8/11/2018).

Menurut Arkadius saat ini pihaknya sudah memiliki kantor di Indonesia dan tengah menangani dua klien rumah sakit, yakni Grup Eka Hospital dan Grup RS Mitra Keluarga yang tersebar di sejumlah kota besar.

Transformasi digital yang dilakukan perusahaan asal Jerman ini mulai dari sistem pendaftaran pasien hingga perawatan inap.

Selain efisiensi, kata dia, transformasi digital penting dilakukan industri kesehatan untuk mengantisipasi bencana alam yang sering terjadi mendadak. Itu karena data-data yang ada disimpan di cloud, sehingga jika server dan bangunan rusak terkena bencana, maka data masih bisa diselamatkan.

“Di Indonesia masih banyak rumah sakit yang mencatat data pasien, resep dokter dan obat di kertas analog. Nantinya dengan transformasi digital tidak ada lagi resep yang ditulis pakai huruf latin tidak jelas, semua pakai sistem yang efisien supaya pasien tak perlu lama antri,” imbuh dia.

Senior Program Manager T-System Stefanus Tirtosuharto mengatakan dengan transformasi digital, Rumah Sakit bisa mengoreksi data-data yang tidak sinkron pada sistem lama mereka. Dia bahkan optimistis, manajemen Rumah Sakit bisa 30 persen lebih efisien setelah dilakukan transformasi digital.

“Dari laporan rumah sakit yang sudah mengimplementasi sistem kami ada saving hingga 30 persen. Tapi prosesnya tidak cepat, tergantung skala rumah sakitnya, bisa dalam hitungan bulan hingga 2 tahun untuk rumah sakit besar seperti Mitra Keluarga,” tandasnya,

Dia menambahkan, bahwa biaya yang diperlukan untuk transformasi digital tergantung jenis layanan dan ukuran rumah sakit. [WS/HBS]

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TERKAIT

REKOMENDASI
ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI