Telset.id, Jakarta – Raihan angka Rp188 miliar dalam waktu tiga hari setelah rilis tampaknya belum cukup bagi game smartphone pertama Nintendo, Super Mario Run. Terbukti, game ini kembali mencetak rekor dalam hal unduhan dengan menghasilkan 40 juta unduhan dalam empat hari. Ini secara tidak langsung menjadikan game tersebut sebagai game iOS dengan penjualan tercepat dalam sejarah App Store.
Namun, raihan-raihan tersebut sepertinya tidak sepenuhnya membawa kejayaan bagi Nintendo. Meskipun Super Mario Run laku keras dalam hal unduhan, saham perusahaan justru dikabarkan sedikit anjlok lantaran beberapa kritik yang muncul terkait kualitas permainan.
Menurut analis aplikasi Sensor Tower, seperti dilansir CNET, Kamis (22/12/2016), game menjaring sekitar Rp 188 miliar pada empat hari pertama, tapi mencatat bahwa saham Nintendo secara bersamaan turun. Analis Sensor Tower, Spencer Gabriel menunjukkan bahwa hanya sekitar delapan persen pengguna yang mengunduh Super Mario Run dan memainkan tiga level pertamanya menghabiskan Rp 130 ribu untuk membuka sisa pertandingan.
[Baca Juga: Super Mario Run Raup Rp 188 Miliar dalam Tiga Hari]
“Saya tidak berpikir ini adalah sebuah pernyataan terkait kualitas permainan,” kata Gabriel, “melainkan lebih ke nilai yang dirasakan bila dibandingkan dengan game gratis yang menawarkan lebih banyak konten dengan opsi mikrotransaksi.”
Game Super Mario Run sendiri saat ini baru tersedia di iOS, pengguna Android akan kebagian untuk menjajalnya pada 2017 mendatang. [IF]
