Telset.id, Jakarta – Para peneliti meniru suara mumi Mesir berusia 3.000 tahun dengan menciptakan kembali sebagian besar saluran suaranya menggunakan pemindai medis, pencetakan 3D, dan laring elektronik.
Dalam sebuah makalah yang diterbitkan oleh jurnal Scientific Reports, seperti dilansir New York Post, para penulis mengatakan bahwa teknik tersebut memungkinkan untuk menghasilkan suara tunggal di suatu tempat.
Nada suara mumi Mesir berusia 3.000 tahun itu sepertinya bukan refleksi yang tepat dari “pidato” pendeta Mesir Nesyamun, yang tubuh muminya digunakan para peneliti. Sebab, sebagian besar bagian lidahnya diketahui telah hilang.
{Baca juga: Upss! Drone Rekam Hantu di Kastil Tua}
“Kami telah membuat suara untuk traktatnya. Namun, kami tidak akan mengharapkan sebuah sura yang tepat mengingat kondisi lidahnya tak lagi memungkinkan,” kata penulis David M Howard dari Royal Holloway.
Model tersebut, dikutip Telset.id, Jumat (24/01/2020), tidak cukup untuk mensintesis seluruh kata atau kalimat. Butuh kemampuan untuk menghitung output audio dari saluran suara karena bentuknya diubah.
Rudolf Hagen, seorang ahli telinga, hidung, dan tenggorokan di Rumah Sakit Universitas di Wuerzburg, Jerman, menyatakan keraguan mengenai inovasi itu. Ia menyebut terobosan tersebut mustahil.
{Baca juga: Di Mesir, Robot Gantikan Anak Sebagai Joki Unta}
Penulis John Schofield, arkeolog di University of York, mengatakan bahwa teknik itu dapat digunakan untuk membantu orang menafsirkan sejarah. “Mendengar suara mumi akan jadi pengalaman tak terlupakan,” katanya.
Berikut video yang memberikan meniru suara mumi Mesir berusia 3.000 tahun:
(SN/MF)