Skandal SignalGate: Upaya Pemerintah AS Hindari Transparansi

REKOMENDASI
ARTIKEL TERKAIT

Bayangkan sebuah grup chat rahasia di mana pesan-pesan penting tentang operasi militer menghilang sebelum sempat terdokumentasi. Bukan fiksi, ini realitas yang sedang mengguncang Gedung Putih. Bocoran terbaru mengungkap bagaimana pejabat tinggi pemerintahan AS menggunakan aplikasi Signal untuk berkomunikasi—dengan fitur pesan yang bisa lenyap seketika.

Kasus yang dijuluki “SignalGate” ini bermula ketika Jeffrey Goldberg, editor in chief The Atlantic, secara tidak sengaja ditambahkan ke grup chat Signal berisi pejabat keamanan nasional. Yang mengejutkan, beberapa pesan dalam grup tersebut—termasuk pembahasan serangan militer AS di Yaman—dikonfigurasi untuk terhapus otomatis dalam hitungan minggu, bahkan hari.

Kini, organisasi pengawas American Oversight menggugat pemerintah AS atas dugaan pelanggaran Federal Records Act. Mereka menuding ini sebagai strategi terencana untuk menghindari kewajiban transparansi. Lantas, seberapa serius implikasi skandal ini bagi demokrasi Amerika?

Dokumen yang Sengaja Dimusnahkan

Berdasarkan dokumen pengadilan yang diperoleh WIRED, beberapa lembaga intelijen AS mengaku kesulitan mengarsipkan percakapan Signal. CIA bahkan menyatakan tidak menyimpan satu pun pesan substansial. “Ini pelanggaran hukum dan bukti niat merusak akuntabilitas,” tegas Chioma Chukwu dari American Oversight.

Grup chat tersebut melibatkan nama-nama besar seperti Menteri Pertahanan Pete Hegseth, Menteri Luar Negeri Marco Rubio, dan Direktur CIA John Ratcliffe. Yang lebih mengkhawatirkan, Politico melaporkan setidaknya ada 20 grup Signal serupa yang dibuat tim penasihat keamanan nasional.

Upaya Setengah Hati Pengarsipan

Deklarasi pemerintah ke pengadilan memperlihatkan ketidakkonsistenan dalam upaya penyelamatan pesan. Departemen Keuangan AS menjadi satu-satunya yang memberikan timeline jelas: mereka berhasil mengamankan percakapan mulai 15 Maret 2025 pukul 13.48 EST. Sayangnya, seperti diungkapkan pengacara American Oversight Katie Anthony, “Hampir semua percakapan sebelum tanggal itu sudah hilang.”

  • Departemen Pertahanan baru menyita ponsel Hegseth pada 27 Maret
  • Departemen Luar Negeri mengklaim memiliki screenshot percakapan dari ponsel Rubio
  • CIA mengaku hanya menyimpan nama grup dan anggota, bukan konten pesan

Pertanyaan besar muncul: jika ini terjadi pada operasi militer, area kebijakan apa lagi yang dibahas melalui kanal rahasia semacam ini?

Pertarungan Hukum yang Berlarut

Departemen Kehakiman AS berargumen bahwa publik tidak punya hak menuntut pelestarian dokumen tertentu. Mereka mengklaim sebagian chat sudah diarsipkan oleh “minimal satu lembaga.” Namun bagi American Oversight, ini pengakuan bahwa penghancuran dokumen memang terjadi.

Pengadilan Distrik Columbia di bawah Judge James Boasberg telah memerintahkan preservasi bukti sejak 27 Maret. Tapi dengan pesan yang sudah terlanjur hilang, seberapa efektif upaya penegakan hukum ini?

Skandal SignalGate bukan sekadar persoalan teknis, melainkan ujian bagi prinsip transparansi pemerintahan. Seperti dikatakan Chukwu, “Serangan terhadap transparansi ini mengancam fondasi demokrasi kita.” Di era di mana teknologi bisa menjadi alat pengaburan kebenaran, kasus ini mungkin baru permulaan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI