Telset.id, Jakarta – Eksperimen yang dilakukan oleh e-commerce Blibli melalui situs Vomoshop telah mengungkapkan bahwa warga Jakarta paling banyak mengalami penipuan online. Kok bisa?
Bagi yang belum tahu, Blibli melalui situs Vomoshop melakukan eksperimen untuk mengukur potensi terjadinya penipuan online. Selain itu, situs ini juga bertujuan untuk mengedukasi masyarakat untuk mencegah terjadinya kejahatan tersebut.
Pada dasarnya eksperimen ini dibuat karena munculnya perilaku FOMO (Fear of Missing Out) yang meningkat beriringan dengan maraknya tren belanja online di kalangan masyarakat.
BACA JUGA:
- Blibli Bantu Seller Kembangkan Usaha Lewat Fitur Iklan Meta
- Blibli Ungkap Produk Terlaris Selama Program Annive12sary 2023
Berdasarkan keterangan resmi yang diterima Telset, hasil eksperimen tersebut telah mendapatkan sebanyak lebih dari 63 ribu pengunjung merespon dengan mengakses situs ini, dan ditemukan bahwa warga Jakarta menjadi yang paling banyak menjadi korban penipuan belanja online, karena adanya perilaku FOMO.
Selain itu, ada juga fakta menarik yang ditemukan dari eksperimen ini, di antaranya warga dengan gender perempuan menjadi yang paling FOMO ketika belanja online. Dari segi demografi usia, warga berusia 25-34 tahun menjadi yang paling mudah terpancing mengunjungi situs, dan disusul warga berusia 18-24 tahun.
Sementara itu, ketika mencapai tahap checkout produk yang dipilih, ada 4 dari 5 warga yang ternyata memutuskan checkout belanja, yang mana ini membuktikan banyak warga yang rentan terkena penipuan online.
Tidak berhenti di sana, perusahaan juga melakukan kolaborasi dengan akun Instagram @ecommurz, sebuah komunitas tech workers di Indonesia. Hasil dari kolaborasi tersebut mengunkapkan 1 dari 2 follower mengunjungi situs Vomoshop dan melakukan checkout produk.
Ini menunjukan bahwa penipuan online dapat terjadi pada siapa pun, bahkan bagi mereka yang dipandang sebagai orang yang melek teknologi. Temuan ini juga mengajak para influencer untuk mengecek konten yang dibagikan kepada pengikutnya.
Produk yang paling banyak membuat orang khilaf untuk segera membeli adalah barang elektronik rumah tangga, yang terdiri dari TV, vacuum cleaner, dan hair dryer, disusul dengan berbagai produk gaming.
Harga yang murah menjadi alasan utama warga tergiur untuk checkout produk tersebut. Terlihat 2 dari 3 pengujung situs tergiur checkout laptop gaming seharga Rp30 jutaan yang dijual menjadi Rp8 jutaan.
Lebih lanjut, tingkat FOMO masyarakat melonjak nyari 80% ketika ada tambahan info promo berlaku hanya untuk hari ini saja pada materi iklan yang tampilkan.
Di sisi lain, 7% dari pengunjung yang lebih berhati-hati mengatakan ada dua alasan utama mereka tidak membeli produk tersebut, yaitu karena tidak yakin produk yang dijual adalah barang asli dan toko dipandang tidak menyakinkan.
Menurut data simulasi dari Vomoshop, sebanyak 71% korban FOMO sudah mengetahui mengenai bahaya transaksi ke rekening pribadi, namun mereka tetap melakukan transaksi tersebut.
Oleh karena itu, sebagai upaya untuk menghentikan sekaligus menangkal risiko korban penipuan online yang dipicu FOMO, Blibli memberikan langkah cerdas yang terangkum dalam kampanye #IngatVOMO.
BACA JUGA:
- Pengguna Blibli Bisa Coba Make Up Sebelum Beli, Begini Caranya
- Blibli OMG Kini Punya Gerai Apple, Namanya Hello
Kampanye ini meliputi Verifikasi, untuk memastikan warga memilih marketplace yang terpercaya; Observasi, masyarakat harus selalu membaca deskripsi produk untuk menemukan produk adalah asli; Mudah akses info, masyarakat memastikan adanya layanan pelanggan; dan Official, transaksi hanya dilakukan lewat aplikasi jual beli.