Singapura Pakai Robot untuk Cari Pelanggar Prokes Covid-19

Telset.id, Jakarta – Singapura menggunakan teknologi robot untuk memantau penerapan protokol kesehatan (prokes), Covid-19. Mereka menggunakan robot patroli bernama Xavier yang berkeliling mencari pelanggar prokes di area publik. 

Dilansir Telset dari Gadget NDTV pada Jumat (15/10/2021), Xavier bentuknya seperti mobil karena memiliki 4 roda dengan perpaduan warna biru dan putih. Di bagian atas terdapat tiang dengan 7 kamera yang merekam ke segala penjuru. 

Ketujuh kamera di dalam robot akan memantau semua perilaku masyarakat yang melanggar aturan. Mulai dari tidak menerapkan protokol kesehatan (prokes) Covid-19, seperti tidak memakai masker dan berkerumun, merokok di tempat umum dan buang sampah sembarangan. 

Nantinya jika robot canggih ini akan menemukan pelanggar prokes dan aturan lainnya, mereka akan mendekati pelanggar tersebut sambil memberikan peringatan untuk segera menghentikan perbuatannya. 

Di saat yang bersamaan, data pelanggar akan otomatis tercatat di kepolisian untuk diproses lebih lanjut. 

Kehadiran Xavier  bertujuan agar masyarakat dan wisatawan Singapura semakin disiplin. Selain itu robot ini juga dapat meringankan polisi dalam mengawasi orang-orang yang melanggar aturan. 

“Meskipun Singapura aman, mungkin ada hal-hal yang tidak kami harapkan terjadi. Jadi, jika robot ada di sekitar orang-orang di ruang kontrol akan memiliki catatannya dan mereka dapat melihat apa yang terjadi,” kata manajer proyek robot Xavier, Michael Lim. 

Baca juga: Robot Sophia Bantu Pasien Covid-19

Robot Xavier telah menjalankan uji coba selama 3 minggu pada bulan September 2021 lalu. Lokasinya di kawasan perumahan dan pusat perbelanjaan. Setelah dinyatakan layak, saat ini Xavier mulai berpatroli di sudut-sudut kota dan area publik lainnya. 

Singapura Pakai Teknologi Canggih Awasi Warganya 

Robot Xavier Singapura Pelanggar Prokes Covid-19

Sekedar informasi jika ini  bukan pertama kalinya Singapura mencoba melacak penduduknya dengan teknologi canggih. Selain mengembangkan robot prokes Covid-19, Singapura memiliki 90.000 kamera polisi yang dipasang di tiang lampu. 

Kamera-kamera ini memiliki teknologi pengenalan wajah yang memungkinkan pihak berwenang melacak individu yang melanggar aturan. Namun, kehadiran teknologi canggih untuk mengawasi masyarakat mendapat kritik dari aktivis hak digital.  

Menurut aktivis hak digital Lee Yi Ting, mengawasi perilaku masyarakat melalui teknologi canggih terlalu berlebihan. 

Baca juga: Avaro Luncurkan Robot Vacuum Cleaner Canggih

 “Ini adalah hal yang dystopian mengingat sejauh mana pengawasan dilakukan terhadap warga,” ungkap Lee Yi Ting. [NM/HBS]

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TERKAIT

REKOMENDASI
ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI