JAKARTA – Skema bisnis layanan WhatsApp Messenger memang berbeda dengan layanan pesan instan lainnya. Meski telah resmi diakuisisi Facebook, Jan Koum dan Brian Acton sebagai co-founder tetap bersikukuh tidak mau menampilkan iklan di layanan besutannya.
Demi mendatangkan keuntungan bagi perusahaan, Facebook pun merasa tak cukup jika hanya mengandalkan pemasukan dari biaya keanggotan tahunan pengguna WhatsApp. Menurut laporan terbaru yang dirilis Bloomberg, Facebok berencana akan melakukan monetisasi dengan memungkinkan pelaku bisnis berinteraksi dengan konsumennya secara langsung.
David Wehner, Chief Financial Officer Facebook saat berbicara di konferensi teknologi JPMorgan menyebut ide ini memungkinkan pelaku bisnis beriklan langsung secara personal ke ratusan juta pengguna WhatsApp di seluruh dunia.
“Kami merasa solusi B2C (business to consumer) cukup potensial. Sejauh ini kami juga sudah mempelajari berbagai kemungkinan dengan menggunakan WhatsApp sebagai solusinya, tetapi ini masih menjadi rencana jangka panjang dan belum akan diwujudkan dalam waktu dekat,” ungkap David seperti dikutip dari laman Ubergizmo, Kamis (21/5/2015).
Jika kelak Facebook mengimplementasikan rencana ini, maka untuk pertama kalinya WhatsApp menghasilkan uang bukan semata-mata mengandalkan biaya berlangganan penggunanya. Seperti diketahui tahun lalu Facebook secara resmi mengakuisisi WhatsApp senilai USD 19 atau sekitar Rp 247 miliar.
Menarik ditunggu apa komentar dari Jan Koum dan Brian Acton selaku co-founder WhatsApp yang pernah berjanji tidak akan ada iklan di layanan pesan instan besutannya itu. Hhmm…ingkar janji, WhatsApp? [EA/HBS]