Serangan ‘Petya’ Juga Lumpuhkan PLTN Chernobyl

REKOMENDASI
ARTIKEL TERKAIT

Telset.id, Jakarta – Dunia sedang digegerkan dengan serangan ransomware Petya. Serangan masif “wabah” ini telah membuat kacau seluruh dunia yang mengakibatkan banyak korban berjatuhan. Salah satu yang paling dikhawatirkan adalah karena malware ini juga menyerang sistem komputer di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) di Chernobyl, Ukraina.

Serangan ransomware Petya menyebar dengan sangat cepat ke seluruh dunia. Bloomberg melaporkan bahwa malware ini telah menyebar dari Eropa hingga ke Amerika Serikat (AS) dan Amerika Selatan.

Perusahaan besar dunia dilaporkan menjadi target serangan, termasuk agensi iklan asal Inggris WPP, produsen minyak dan gas asal Rusia Rosneft, dan operator pelabuhan besar dunia A.P.M Maersk. Menurut perusahaan keamanan Kaspersky Lab, perusahaan-perusahaan di Rusia dan Ukraina tercatat paling banyak mendapatkan serangan.

[Baca juga: Ini Cara Antisipasi Serangan Ransomware Petya]

Yang paling mengkhawatirkan adalah serangan pada sistem komputer di PLTN di Chernobyl, Ukraina. Pihak Kaspersky Lab mengungkapkan, akibat serangan Petya ke sejumlah komputer di PLTN Chernobyl ini membuat jaringan listrik terganggu.

Untuk mengantisipasinya, sebuah tim dikabarkan telah bekerja untuk membuat situasi di Chernobyl terkendali. Petugas federal di Ukraina membenarkan serangan yang dialami sistem komputer PLTN Chernobyl.

“Terkait dengan serang cyber, website pembangkit listrik tenaga nuklir Chernobyl tidak bekerja. Sistem Microsoft Windows dihentikan sementara, dan kegiatan pemantauan radiasi di area industri dilakukan secara manual,” kata petugas federal di Ukraina itu, seperti dikutip CNN.

[Baca juga: Seganas Apa Ransomware Petya]

Sementara itu, Perdana Menteri Ukraina mengatakan, serangan (ransomware Petye) tersebut belum pernah terjadi sebelumnya, tapi sistem-sistem vital belum terjangkit.

Perusahaan keamanan cyber yang bermarkas di Moscow, Rusia, Group-IB menyebutkan bahwa sejumlah komputer milik lebih dari 80 perusahaan di Rusia dan Ukraina terserang ransomware Petya pada Selasa (27/6/2017) waktu setempat. Akibat serangan itu, komputer terkunci dan tidak bisa digunakan.

Pihak Maersk yang juga menjadi korban serangan Petye menyatakan, bahwa pelanggannya tidak bisa melakukan pemesanan (booking) secara online dan sistem di internalnya juga terganggu.

Akibatnya, terminal-terminal kontainer yang dimiliki oleh Maersk mengalami permasalahan sistem, termasuk di pelabuhan terbesar di Pantai Timur AS, yaitu Pelabuhan New York dan New Jersey, serta pelabuhan terbesar di Eropa, yakni Pelabuhan Rotterdam di Belanda.

[Baca juga: Awas! Ransomware Petya Lebih Mematikan dari Wannacry]

Ransomware Petya juga dilaporkan menyerang sistem komputer di terminal yang dioperasikan oleh Maersk di pelabuhan kontainer Jawaharlal Nehru, dekat Mumbai, India. Ini artinya, malware ganas ini telah menyebar di Asia. Serangan tersebut menyebabkan terminal tidak bisa melakukan aktivitas bongkar muat barang. Demikian dilaporkan Bloomberg.[HBS]

SourceCNN

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini


ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI