Serangan Cyber Bisa Lumpuhkan Inggris Dalam Hitungan Menit

REKOMENDASI
ARTIKEL TERKAIT

Telset.id,Jakarta- Kepala Pertahanan Intelejen Inggris menyebut negaranya dalam bahaya karena tertinggal jauh dalam menghadapi ancaman serangan cyber dan perang informasi yang terus meningkat.

Dalam sebuah pidato publik, Kepala Intelijen Pertahanan, Phil Osborn mengatakan kemampuan musuh untuk melakukan serangan secara mendadak tanpa terdeteksi telah meningkat. Bahkan, sebuah serangan cyber dengan kekutan penuh dapat melumpuhkan negara dalam hitungan menit.

Berbicara di Royal United Services Institute military think tank di London, Osborn mendesak politisi dan komandan militer untuk bersiap untuk bertindak dalam menghadapi potensi ancaman sebelum terlambat.

“Tergantung pada kemampuan bertahan, ketajaman dan ketahanan kita. Konfrontasi dunia maya dalam skala penuh dapat memilik efek yang dapat melumpuhkan ketahanan strategis nasional hanya dalam hitungan menit dan jam,” katanya.

Dikatakan Osborn, tanpa perubahan maka negara akan terancam jatuh dan tidak akan ada yang dapat mencegah serangan itu.

“Kita perlu bersaing, terkadang proaktif, dan tentu saja tidak hanya mengamati. Terlalu beresiko untuk menunggu sebelum terjadi, itu merupakan strategi yang gagal,” katanya.

Air Marshal Osborn mengatakan, kemajuan teknologi terutama pada teknologi militer, telah mengubah cara berperang.

Sekitar 100 tahun yang lalu, kekuatan udara sangatlah penting. Namun di dalam perang modern yang dibutuhkan teknologi semcam machine-learning, artificial intelligence dan quantum computing.

Dia juga memperingatkan ancaman serangan tersembunyi di dunia maya dan di tempat lain dari beberapa musuh akan menjadi lebih agresif dan meningkatkan resiko terjadinya konflik.

Ia mencontohkan, sekitar tiga yang lalu ada dugaan adanya ancaman serangan senjata Kimia yang diduga didanai oleh salah satu negara dengan sasaran kota di Inggris.

Baca juga: Inggris Tuding Rusia Dalang Serangan Ransomware NotPetya

“Kita dapat melihat banyak contoh, misalnya aktivitas spionase industri melawan Inggris dan sekutu yang belum pernah terjadi sebelumnya, penggunaan perusahaan keamanan swasta dalam perang tingkat tinggi di Suriah,” ujar Osborn

“Serangan dunia maya terhadap infrastruktur nasional dan reputasi di seluruh Eropa, operasi informasi yang mencoba untuk memutarbalikkan proses politik dan menggagalkan supremasi hukum, dan juga percobaan pembunuhan,” sambungnya. [BA/HBS]

 

Sumber: Mirror.co.uk

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini


ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI