Telset.id, Jakarta – Saat ini kriminalitas di dunia internet terbilang terus bertumbuh dan menargetkan semua orang, khususnya yang aktif mengakses internet seperti sosial media. Netizen atau para pengguna internet pun diharuskan waspada dan melindungi data pribadi di internet.
Menurut President Director Sydeco, Patrick Houyoux, proteksi data sensitif atau data pribadi wajib dilakukan oleh semua orang. Ia menyatakan, meski pengguna internet menggunakan sistem keamanan canggih sekalipun, tetap saja ketika data sensitif mereka diberikan kepada orang lain, sistem keamanan tak dapat melindungi data yang disebar tadi.
“Proteksi harus dilakukan semua orang. Jangan pernah berikan data sensitif Anda,” tegas Patrick, saat acara peluncuran sistem keamanan Secure System of Transmission (SST) dan Archangel di Jakarta, Kamis (22/03/2018).
“Ketika Anda memberikan data kepada pihak lain, tetap saja mereka dapat mengetahuinya dan tidak dapat diproteksi sistem keamanan seperti SST,” lanjutnya.
Proteksi data sensitif pun ditekankan oleh Sub Direktorat Cyber Polda Metro Jaya, AKBP Roberto Pasaribu. Menurutnya para pengguna tidak harus memberikan data apapun kepada aplikasi media sosial, khususnya saat pertama kali meng-install aplikasi tersebut.
Seperti permintaan untuk mengakses data, kontak telepon, foto, kamera, dan lainnya. Karena ketika mengizinkan aplikasi untuk mengakses data-data penting tadi, maka secara langsung para pengguna secara sadar memindahkan tanggung jawab proteksi data mereka kepada aplikasi terkait.
“Saat install aplikasi biasanya tanya ‘this system want to allow your contact, data, photo, camera‘ dan lain sebagainya. Jika di-allow, maka itu pergeseran tanggung jawab dengan percaya ke aplikasi,” jelasnya.
Ia juga menyatakan bahwa sebelum menggunakan sebuah aplikasi, diharuskan untuk membaca “Term & Agreement” terlebih dahulu. Rata-rata masyarakat saat ini tidak membaca lembar persetujuan pada aplikasi, sehingga mereka tak tahu data apa saja yang diambil atau diakses oleh aplikasi.
“Data pengguna tentu ada di server aplikasi, karena Anda telah menyetujuinya di Term & Agreement untuk memberikan data. Pasti tidak ada yang baca kalimatnya, titik koma, dan langsung saja scroll ke bawah dan tekan tombol agree,” ujar Roberto. (FHP/IF)