Telset.id – China memulai era baru untuk dunia pilot, yakni pilot pesawat tanpa awak atau drone. Di China, sekolah jenis ini mulai banyak berkembang. Rata-rata muridnya laki-laki, yang sehari-hari mereka belajar dengan berkutat pada joystik. Tentu saja, hadirnya drone memicu kebutuhan untuk pekerjaan baru ini.
Seperti dikutip dari New York Times, saat ini China merupakan pabrikan drone terbesar dunia. Produknya mulai dari drone kecil untuk pemetaan perkotaan secara 3D, hingga model untuk menyemprotkan gas air mata khusus polisi. Sayangnya, drone-drone tersebut masih kekurangan pilot handal untuk menerbangkannya.
Di China, saat ini terdapat sekitar 40 sekolah pilot drone. Salah satunya adalah TT Aviation. Sekolah ini menawarkan kursus intensif selama dua minggu dengan bayaran USD 1.200.
Dalam kursus tersebut, para calon pilot belajar regulasi, simulasi pilot dan menerbangkan drone asli. Calon pilot yang dinyatakan lulus akan mengantongi sertifikat atau lisensi yang diperlukan oleh Civil Aviation Administration untuk mengoperasikan drone.
Salah satu peserta kursus, Xu Honggang, mengatakan percaya lisensi tersebut akan membuka kesempatan baginya mendapatkan USD 780 per bulan, yang mana gaji tersebut lebih tinggi dari gaji rata-rata pekerja di China.
Seperti dilansir The New York Times, peluang untuk menjadi pilot drone memang terbuka lebar, sebab saat ini China membutuhkan setidaknya 10 ribu pilot drone untuk semua industri, namun yang memiliki lisensi bari 1.000. Berminat? [VP/HBS]