Sebagian Pengguna di China Sudah Bisa Akses Bing

REKOMENDASI
ARTIKEL TERKAIT

Telset.id, Jakarta – Bing, mesin pencari milik Microsoft, akhirnya kembali bisa diakses di China, Kamis (24/1/2019) waktu setempat. Namun, hanya sebagian pengguna yang bisa memakainya. Ada kemungkinan akses Bing sudah pulih dari pemblokiran oleh Great Firewall China.

Menurut laporan Ejinsight, seperti dikutip Telset.id pada Jumat (25/1/2019), situs Bing sudah bisa diakses beberapa pengguna lewat perangkat mobile dan koneksi breadband.

Namun demikian, beberapa pengguna lain mengaku masih kesulitan untuk mengakses situs Bing. Belum jelas, apakah pemulihan layanan Bing di China akan berlangsung permanen atau sementara.

Microsoft sendiri masih belum mau memberikan respon permintaan konfirmasi soal kabar tersebut. Namun pada Rabu (23/1) lalu, Microsoft menyebut kalau Bing diblokir di China dan tengah mencari cara untuk menyelesaikannya.

{Baca juga: Setelah Google, Giliran Bing Diblokir di China}

Ketika pengguna mengakses Bing di alamat cn.bing.com dari China daratan, pengguna akan diarahkan ke laman yang menyebut kalau server layanan tak dapat dicapai.

Sayangnya, bagian administrasi pemerintah China yang melakukan pengawasan internet juga tidak merespons ketika dihubungi via faksimil mengenai pemblokiran mesin pencari Bing.

Sebelumnya, Bing dilaporkan diblokir di China. Satu operator di Negeri Tirai Bambu, China Unicom, telah mengkonfirmasi bahwa pemerintah sudah memberi perintah untuk memblokir Bing. Aksi pemblokiran mulai diketahui ketika pengguna di China mengeluh di media sosial.

“Mesin pencari Bing dari Microsoft sedang tidak bisa diakses di China. Kini, perusahaan tengah melakukan upaya guna menindaklanjuti persoalan itu,” ungkap juru bicara Microsoft. Informasi menyatakan bahwa Microsoft juga sedang menyelidiki masalah tersebut.

{Baca juga: Pengguna Bisa Jadwalkan Kegiatan Baru di Bing Maps}

Asal tahu saja, platform pencarian utama lain seperti Google diblokir pula di China sejak 2010. Di China, kontrol internet diperketat di bawah komando Presiden Xi Jinping. Ototitas China mengatakan, petugas telah menghapus lebih dari tujuh juta informasi online dan 9.382 aplikasi seluler. [SN/HBS]

Sumber: Ejinsight

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI