Telset.id, Jakarta – SpaceX mendapatkan izin peluncuran untuk uji terbang ketujuh roket Starship dari Federal Aviation Administration (FAA). Informasi ini dilansir dari laporan resmi FAA yang dirilis minggu ini.
Langkah ini menjadi tonggak penting dalam pengembangan Starship, sebuah roket besar setinggi 120 meter yang dirancang untuk misi eksplorasi bulan, Mars, dan destinasi lebih jauh di tata surya.
Lisensi ini diberikan setelah SpaceX menyelesaikan serangkaian pengujian pada mesin pendorong tahap pertama, Super Heavy, serta pesawat luar angkasa tahap atas, Starship. Pengujian ini memastikan kesiapan teknis sistem sebelum roket ditempatkan di atas Super Heavy di lokasi peluncuran SpaceX di Starbase, Boca Chica, Texas.
BACA JUGA:
- Mau Tingkatkan Layanannya, SpaceX Bakal Luncurkan 144 Roket di 2024
- SpaceX Bangun Jaringan Satelit Mata-mata Buat AS, Bisa Lacak Siapa Saja!
Meski SpaceX belum secara resmi mengumumkan tanggal peluncuran, laporan dari dokumen NASA menunjukkan kemungkinan uji terbang Starship akan dilakukan pada 11 Januari. Namun, dengan adanya lisensi ini, ada peluang peluncuran bisa dilakukan lebih cepat dari perkiraan.
Informasi ini menunjukkan komitmen SpaceX untuk terus mempercepat inovasi di bidang penerbangan luar angkasa.
Uji terbang ketujuh ini akan menggunakan versi terbaru dari Starship, yaitu Block 2, yang memiliki desain sirip yang diperbarui dan kapasitas bahan bakar yang lebih besar.
Misi ini akan serupa dengan uji coba sebelumnya, namun mencakup peningkatan berdasarkan pembelajaran dari misi sebelumnya. Setelah peluncuran, Starship diharapkan dapat melakukan pendaratan terkendali di Samudra Hindia sekitar satu jam setelah diluncurkan.
Pada misi ini, SpaceX juga akan mencoba kembali menangkap pendorong Super Heavy menggunakan sepasang lengan mekanis raksasa di menara peluncuran.
Percobaan pertama pada uji kelima di bulan Oktober lalu berhasil, tetapi percobaan berikutnya mengalami kegagalan. Keberhasilan metode ini sangat penting untuk mengurangi biaya dan meningkatkan efisiensi peluncuran di masa depan.
Jika Starship berhasil melalui semua tahapan pengujian dan mendapatkan sertifikasi, roket ini akan menjadi kendaraan utama dalam berbagai misi luar angkasa, termasuk mengangkut kru dan kargo ke bulan dalam misi Artemis III yang dijadwalkan pada tahun 2027. Artemis III diharapkan menjadi misi pertama NASA sejak 1972 yang menempatkan manusia di bulan.
BACA JUGA:
- Roket Super Heavy Milik SpaceX Berhasil Mendarat dengan Mulus
- SpaceX Digugat Pemerintah AS karena Perekrutan yang Diskriminatif
Langkah besar ini mempertegas posisi SpaceX sebagai pemimpin dalam eksplorasi luar angkasa, dengan visi ambisius untuk memperluas cakrawala umat manusia ke Mars dan sekitarnya.