Telset.id, Jakarta – Para ilmuwan di Beijing telah mengembangkan terapi gen baru yang dapat membalikkan beberapa efek penuaan dini di tikus dan memperpanjang umur. Temuan itu akan berkontribusi untuk pengobatan manusia.
Metode terapi, yang dirinci dalam makalah di jurnal Science Translational Medicine pada awal bulan ini, melibatkan penonaktifan gen yang disebut kat7. Menurut studi, kat7 ditemukan para ilmuwan sebagai kontributor utama penuaan sel.
“Terapi spesifik yang mereka gunakan adalah yang pertama di dunia,” kata co-supervisor proyek, Profesor Qu Jing, 40, spesialis penuaan dan pengobatan regeneratif dari Institute of Zoology di Chinese Academy of Sciences atau CAS.
{Baca juga: Ilmuwan Bikin Model Penelitian Embrio dari Sel Induk Manusia}
“Tikus-tikus itu muncul setelah enam bulan sampai delapan bulan, secara keseluruhan memperbaiki penampilan dan kekuatan cengkeraman. Dan yang terpenting, mereka telah memperpanjang umur sekitar 25 persen,” demikian tambah Qu.
Dilansir New York Post, tim ahli biologi dari berbagai departemen CAS menggunakan metode CRISPR/Cas9 guna menyaring ribuan gen yang merupakan pendorong kuat penuaan seluler, istilah untuk menggambarkan penuaan sel.
Seperti dikutip Telset, Jumat (22/1/2021), mereka mengidentifikasi 100 gen dari sekitar 10.000 dan kat7 adalah yang paling efisien dalam berkontribusi terhadap penuaan sel. Kat7 adalah satu dari puluhan ribu gen yang ada di sel mamalia.
Para peneliti menonaktifkannya di hati tikus menggunakan metode bernama vektor lentiviral. Mereka menguji fungsi gen dalam berbagai jenis sel, dalam sel induk manusia, sel nenek moyang mesenkim, sel hati manusia, dan sel hati tikus.
“Masih perlu menguji fungsi kat7 di jenis sel manusia dan organ lain dari tikus dan hewan praklinis lain sebelum kami menggunakan strategi untuk penuaan manusia atau kondisi kesehatan lain,” tutup Qu terkait penelitian tersebut.
Peneliti Temukan Cara Hentikan Penuaan?
Ngomong-ngomong soal penuaan pada manusia, sebelumnya para peneliti dari University of California San Diego telah menemukan dua jalur berbeda yang dapat diambil oleh sel manusia ketika mengalami penuaan. Temuan tersebut membuat peneliti semakin dekat dengan “impian” untuk hentikan penuaan pada sel manusia.
Kehidupan manusia memang terbatas. Wajar jika para ilmuwan berusaha “menyembuhkan” penuaan untuk waktu yang sangat lama. Kadang-kadang, penemuan baru dibuat mengenai proses penuaan.
{Baca juga: Miniatur Hati Manusia Buatan Ditransplantasi Jadi Tikus}
Tahun lalu, dikutip Telset.id dari New York Post, pada penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Science, para peneliti dari University of California San Diego menemukan dua jalur berbeda yang dapat diambil oleh sel ketika mengalami penuaan.
Penelitan tersebut membawa kita untuk sedikit lebih dekat dengan kemungkinan membatasi atau bahkan hentikan proses penuaan sel manusia. Sebab, usia tubuh bergantung kepada sel. [SN/IF]