Telset.id, Jakarta – Teleskop raksasa di Puerto Rico, Brasil, yang telah digunakan untuk penemuan astronomi dan penelitian yang memenangkan Nobel Perdamaian akhirnya ambruk, Selasa (1/12/2020) waktu setempat.
Teleskop tersebut runtuh menjelang pembongkaran. Teleskop seberat 900 ton di Observatorium Arecibo itu jatuh sehingga mengakibatkan tiga menara pendukung dan kabel-kabel putus pada Selasa pagi waktu setempat.
{Baca juga: Kabel Putus Rusak Teleskop Radio Raksasa di Brasil}
“Kami sedih dengan situasi ini. Beruntung, tidak ada korban terluka dalam insiden tersebut,” papar Direktur NSF, Sethuraman Panchanathan, dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip Telset dari New York Post, Rabu (2/12/2020).
“Saat teknisi memberi tahu bahwa strukturnya tidak stabil dan membahayakan tim kerja dan staf Arecibo, kami menanggapi serius dan terus menekankan arti penting keselamatan bagi semua orang yang terlibat,” tambahnya.
“Fokus kami sekarang adalah menilai kerusakan, menemukan cara untuk memulihkan operasi di bagian lain dari observatorium, dan bekerja untuk terus mendukung komunitas ilmiah dan masyarakat,” sambungnya.
Agustus 2020 lalu, kabel teleskop setinggi 305 meter itu putus. Kabel lainnya putus pada awal November 2020. Pada 19 November 2020, NSF mengumumkan akan menghancurkan observatorium tersebut demi keamanan.
Observatorium Arecibo telah beroperasi selama 57 tahun dan digunakan oleh para ilmuwan dan mahasiswa dari seluruh dunia untuk tujuan penelitian. Teleskop digunakan dalam penelitian yang memenangkan Nobel pada 1993.
{Baca juga: Ilmuwan Kecewa Tidak Bisa Lagi Pakai Teleskop Raksasa}
Abel Mendez, seorang profesor di University of Puerto Rico di Arecibo yang mengajar fisika dan astrobiologi, mengatakan bahwa teleskop dengan struktur raksasa tersebut benar-benar berarti dalam perjalanan hidupnya.
Teleskop Arecibo dibangun pada 1960-an dengan dana dari Departemen Pertahanan di tengah dorongan untuk mengembangkan pertahanan rudal anti-balistik.
Selama ini, para ilmuwan di hampir seluruh dunia menggunakan teleskop besar di Arecibo Observatory di Puerto Rico untuk mencari planet, asteroid, dan kehidupan alien di luar Bumi.
National Science Foundation dalam keterangannya mengatakan bahwa dalam 57 tahun operasi, teleskop diterjang angin topan, kelembapan tak berujung, dan serangkaian gempa bumi. [SN/HBS]