Telset.id, Jakarta – Hubungan Elon Musk dengan Presiden AS Joe Biden sedang kurang harmomis. Biden mengecam Elon Musk sebagai respon atas pernyataan Musk tentang pesimisme terhadap ekonomi Amerika Serikat.
“Semoga banyak keberuntungan dalam perjalanannya ke Bulan,” ketus Biden mengecam saat ditanya soal pandangan pribadi Musk, dikutip dari New York Post.
Komentar Presiden AS Joe Biden muncul beberapa jam setelah Reuters melaporkan bahwa Musk berbicara kepada para eksekutif terkait masa depan Tesla.
Musk menyatakan ingin memecat 10 persen dari total 100 ribu karyawan Telsa. Alasannya, Musk melihat masa depan ekonomi Amerika Serikat suram.
Tak hanya Musk, pesimisme serupa datang dari CEO JP Morgan, Chase Jamie Dimon. Namun, Biden bergeming dan menggembar-gemborkan optimistismenya tentang investasi di negara yang dia pimpin.
“Ford meningkatkan investasi secara besar-besaran,” kata Biden, merujuk rencana pabrikan mobil Ford yang akan menambah 6.200 lowongan di Michigan, Missouri, dan Ohio.
Biden juga menggembar-gemborkan investasi manufaktur induk Chrysler Stellantis dan produsen pembuat chip komputer Intel sebelum menyindir Musk.
BACA JUGA:
- Elon Musk Bakal Cabut Pemblokiran Akun Twitter Donald Trump
- Elon Musk Beli Twitter Senilai Rp 635 Triliun, Ini Tujuannya
Menanggapi komentar Biden, Musk menulis, “Terima kasih, Tuan Presiden!” sambil menyertakan tautan tentang pilihan NASA menggunakan jasa SpaceX.
Thanks Mr President!https://t.co/dCcTQLsJTp
— Elon Musk (@elonmusk) June 3, 2022
Musk memang secara blak-blakan kerap mengkritik Biden. Manusia terkata sejagat itu mengklaim bahwa Presiden AS itu lebih menyukai Ford.
Musk mengkritik Biden karena “tidak menyelesaikan banyak hal”. Ia membandingkan Biden dengan karakter Ron Burgundy karena penggunaan teleprompter.
Seperti diketahui, di tengah kabar kemenangan Joe Biden dalam Pilpres AS beberapa waktu lalu, Elon Musk membuat pernyataan mengejutkan dengan mengatakan bahwa Tesla nyaris bangkrut.
Tesla sempat tertatih-tatih dan berada di ambang kebangkrutan. Kabar itu disampaikan oleh CEO Tesla, Elon Musk, lewat cuitan di Twitter. Musk mengatakan, Tesla pernah tinggal satu bulan menuju momen kebangkrutan.
“Produksi Model 3 mengalami stres dan rasa sakit yang luar biasa untuk waktu yang lama, tepatnya dari pertengahan 2017 hingga pertengahan 2019,” katanya dikutip Telset dari New York Post, Jumat (6/11/2020).
Baca juga: China Minta Tesla untuk Tutup Pabriknya, Kenapa?
Selama periode dua tahun itu, Tesla tersandung dari krisis ke krisis. Musk mendapat masalah karena merokok ganja di podcast hingga masalah pembuatan sedan Model 3, yang digadang menghasilkan keuntungan.
Pada Mei 2019, Musk memberi tahu para pekerja bahwa Tesla menghadapi krisis keuangan nan ekstrem. Semua pengeluaran apa pun, termasuk suku cadang, gaji, biaya perjalanan, dan sewa harus ditinjau ulang. [SN/HBS]