Telset.id, Jakarta – NASA mengatakan bahwa planet, galaksi, dan nama benda langit lainnya tidak akan lagi disebut dengan julukan “ofensif”. NASA sepertinya ingin mengedepankan “kebenaran politik” di luar angkasa.
Menurut laporan New York Post, seperti dikutip Telset.id, Minggu (9/8/2020), badan antariksa Amerika Serikat mengatakan bahwa semua planet serta benda langit di angkasa hanya akan dirujuk dengan nama ilmiah.
Di bawah aturan baru, “Nebula Eskimo” yang ditemukan pada 1787 oleh William Hershel hanya akan disebut sebagai NGC 2392. “Galaksi Kembar Siam” sekarang juga hanya akan dikenal sebagai NGC 4567 dan NGC 4568.
“Saat komunitas ilmiah bekerja untuk mengidentifikasi dan mengatasi diskriminasi serta ketidaksetaraan sistemik di semua aspek lapangan, nama panggilan kosmik tertentu dapat secara aktif berbahaya,” katanya.
“NASA sedang memeriksa penggunaan terminologi tidak resmi untuk benda-benda kosmik sebagai bagian dari komitmen terhadap keanekaragaman, kesetaraan, dan inklusi,” demikian tambah NASA lewat siaran pers.
{Baca juga: NASA Bikin Balon Sebesar Stadion Sepak Bola, Buat Apa?}
Associate Administrator NASA for Diversity and Equal Opportunity, Stephen T Shih, setuju dengan kebijakan itu. Ia mengatakan, nama panggilan dan istilah untuk benda-benda langit mungkin memiliki konotasi.
Yang dimaksud dengan konotasi, ia melanjutkan, bisa dari sisi sejarah atau budaya yang tidak menyenangkan, keputusan tersebut cukup tepat. NASA berkomitmen kuat untuk menanganinya,” terang Stephen.
Sebelumnya, NASA disebut-sebut memiliki rencana untuk mengirim misi berawak ke Mars pada 2030 mendatang. Namun sebelum itu, para ilmuwan meminta NASA menjelajah Venus terlebih dahulu.
Sentimen itu diungkapkan dalam makalah baru yang ditulis oleh sejumlah peneliti. Menurut mereka, pergi ke planet kedua di Tata Surya dapat memiliki manfaat sebelum menjalankan misi berawak ke Planet Merah.
“Hal tersebut sekaligus mengurangi kebutuhan energi keseluruhan untuk misi kelas oposisi ke Mars. NASA bisa menghemat biaya untuk menjalankan rencana misi,” tulis para peneliti, seperti dilansir New York Post.
Ada alasan kenapa NASA wajib menjelajah Venus sebelum ke Mars. Misi flyby Venus berdurasi setahun berfungsi sebagai pelayaran berharga untuk transportasi luar angkasa.
Para peneliti yang menyatakan hal itu berasal dari sejumlah organisasi dan universitas berbeda, termasuk Johns Hopkins University, NASA JPL, dan Southwest Research Institute, pengelola misi New Horizons NASA.
{Baca juga: Sebelum ke Mars, Ilmuwan Minta NASA Menjelajah Venus}
Tidak hanya potensi manfaat ekonomi untuk menggunakan gravitasi Venus gunamisi ke Mars. Mereka menyebut, Venus jauh lebih dekat ke Bumi daripada Mars sehingga bakal memangkas durasi misi NASA.
“Misi flyby Venus bisa memakan waktu kurang dari setahun. Namun, tingkat radiasi matahari akan lebih tinggi dibanding penerbangan ke Mars meskipun radiasi kosmik galaksi sedikit berkurang,” tukas para peneliti lagi. [SN/HBS]