Telset.id, Jakarta – Nanopartikel karya tim peneliti Massachusetts Institute of Technology (MIT) disebut bisa menghantarkan obat kemoterapi ke otak dan membunuh sel kanker.
Tim peneliti menciptakan model jaringan manusia untuk mendemonstrasikan fungsi nanopartikel. Obat kemoterapi akan memasuki tumor, lalu membunuh sel glioblastoma.
Sebagaimana dilaporkan Gadgets360, jenis kanker seperti glioblastoma memiliki tingkat kematian tinggi. Pengobatannya pun sulit lantaran penghalang darah-otak.
BACA JUGA:
- Awas Nonton Film Porno, Helm Ini Bisa Deteksi Pikiran Cabul Anda
- Plasma Tornado Ditembakkan 12.000 Mil dari Matahari
Penghalang tidak akan memungkinkan sebagian besar obat kemoterapi untuk menembus pembuluh darah di sekitar otak sehingga menghambat upaya pengobatan kanker.
Tim peneliti MIT coba mengembangkan partikel-partikel yang bisa membawa obat dan memasuki tumor. Obat kemudian bekerja untuk membunuh sel glioblastoma.
Guna uji efisiensi, tim peneliti merancang metode dan menciptakan model replikasi penghalang darah-otak, terbit di Proceedings of the National Academy of Sciences.
“Dengan menguji partikel-partikel dalam model yang jauh lebih realistis, kami berharap dapat memangkas waktu dan energi yang terbuang,” kata tim peneliti MIT.
Untuk mereplikasi struktur kompleks otak, tim peneliti memakai sel glioblastoma yang diturunkan dari pasien dengan menumbuhkannya dalam perangkat mikofluida.
Kemudian, sel endotel manusia digunakan untuk menumbuhkan pembuluh darah dalam tabung kecil yang mengelilingi sel tumor. Mereka juga memasukkan dua jenis sel.
Dua jenis itu adalah perisit dan astrosit, yang terkait pengangkutan molekul lewat penghalang darah-otak. Untuk membuat nanopartikel, dipakai teknik perakitan lapis demi lapis.
BACA JUGA:
- Sistem Kamera Buatan Peneliti Bisa Deteksi Getaran Suara
- Peneliti Kembangkan Belalang Cyborg yang Mampu Deteksi Kanker
Partikel yang digunakan dalam penelitian dilapisi dengan peptida yang disebut AP2, yang terbukti efektif dalam membantu partikel-partikel menembus sawar darah-otak.
Tim peneliti menguji nanopartikel dalam model jaringan otak sehat maupun glioblastoma. Partikel berlapis peptida AP2 secara efisien melewati pembuluh darah di sekitar tumor.
Selanjutnya, partikel diisi obat kemoterapi cisplatin dan dilapisi dengan peptida penargetan. Tim peneliti mencatat, partikel yang dilapisi mampu membunuh sel tumor glioblastoma.
“Kami melihat peningkatan kematian sel tumor yang diobati dengan nanopartikel berlapis peptida dibanding partikel-partikel telanjang atau obat bebas,” kata penulis Cynthia Hajal.
Lebih lanjut, ia mengatakan, artikel yang dilapisi itu menunjukkan spesifisitas lebih tinggi untuk membunuh tumor ketimbang membunuh semuanya dengan cara tidak spesifik.