Telset.id – Bayangkan jika seluruh bulan di tata surya tiba-tiba berbaris rapi mengarah ke satu planet. Itulah yang terjadi di galaksi Andromeda (M31), tetangga terdekat Bima Sakti. Studi terbaru di Nature Astronomy mengungkapkan 36 dari 37 galaksi satelitnya tersusun asimetris—hampir semuanya mengarah ke kita!
Kosuke Jamie Kanehisa dari Leibniz Institute for Astrophysics Potsdam menyebut ini fenomena langka. “Peluangnya hanya 0,3% berdasarkan simulasi kosmologi standar,” katanya kepada Space.com. Temuan ini mempertanyakan teori pembentukan galaksi yang selama ini dipegang.
Teori vs Realitas: Ketika Dark Matter Tak Bisa Dijadikan Alasan
Model kosmologi modern menyebut galaksi besar terbentuk dari merger galaksi kecil yang ditarik oleh halo dark matter. Proses ini seharusnya acak, tetapi Andromeda menunjukkan pola terorganisir:
- 97% satelitnya berada dalam sudut 107° dari garis pandang Bima Sakti
- Separuhnya mengorbit dalam satu bidang datar, mirip planet di tata surya
Analogi sederhananya? Seperti menemukan 36 dari 37 bulan Jupiter tiba-tiba mengitari ekuatornya dan menunjuk ke Bumi. “Ini tidak stabil secara gravitasi,” tegas Kanehisa.
Baca Juga:
3 Hipotesis yang Bikin Ilmuwan Garuk-Garuk Kepala
Tim peneliti mengajukan beberapa penjelasan:
- Keterbatasan observasi: Mungkin ada ratusan satelit lain yang belum terdeteksi, seperti kasus “bintang gagal” yang ditemukan Teleskop Webb.
- Sejarah unik Andromeda: Tabrakan dahsyat 2-3 miliar tahun lalu bisa mengacak distribusi satelitnya.
- Kesalahan model kosmologi: Dark matter mungkin berperilaku berbeda dari prediksi.
Yang menarik, teknologi seperti chip tahan radiasi bisa membantu observasi lebih detail di masa depan. “Kita butuh data satelit galaksi lain untuk memastikan ini anomali atau bukan,” pungkas Kanehisa.
Fenomena ini mengingatkan pada “kemacetan” galaksi yang pernah diamati NASA. Alam semesta ternyata masih menyimpan banyak kejutan—dan Andromeda mungkin baru permulaan.