LEO vs GEO: Masa Depan Komunikasi Satelit yang Berubah

REKOMENDASI
ARTIKEL TERKAIT

Selama beberapa dekade, operator Geostationary Earth Orbit (GEO) mendominasi dunia komunikasi satelit dari ketinggian 22.000 mil di atas Bumi. Namun, kehadiran jaringan Low Earth Orbit (LEO) seperti Starlink milik Elon Musk mengubah peta persaingan secara drastis. “Infrastruktur GEO yang dulu eksklusif dan terspesialisasi kini menjadi beban bagi para pemain lama yang harus berinovasi cepat menghadapi persaingan,” tulis Andrew Cavalier, Analis Senior ABI Research, dalam laporan terbarunya.

Tekanan Finansial pada Operator GEO

Pasar finansial mulai menunjukkan tanda-tanda ketidakpastian bagi operator GEO. Moody’s Ratings mengubah outlook SES dari “stabil” menjadi “negatif” pada Februari lalu, didorong oleh persaingan ketat, tekanan harga, dan risiko kelebihan pasokan dari jaringan LEO. Eutelsat OneWeb juga mengalami penurunan kapitalisasi pasar lebih dari 57% dalam enam bulan terakhir, sementara EchoStar mendapat peringkat Caa2 dengan outlook jangka panjang negatif. Hughes Network bahkan kehilangan pelanggan broadband dari 1,17 juta pada akhir 2023 menjadi 869.000 di akhir 2024.

Keunggulan LEO yang Mengancam Dominasi GEO

Jaringan LEO menawarkan beberapa keunggulan signifikan dibanding GEO:

  • Latensi Lebih Rendah: Beroperasi di ketinggian 186-800 mil, LEO mampu memberikan koneksi dengan latensi lebih rendah, cocok untuk streaming, panggilan video, dan gaming.
  • Biaya Lebih Murah: LEO terus menekan harga layanan di berbagai sektor.
  • Pembaruan Jaringan Cepat: Satelit LEO diluncurkan secara berkala, memungkinkan pembaruan jaringan setiap 2-3 tahun.
  • Radiasi Lebih Rendah: Lingkungan radiasi di orbit rendah memungkinkan penggunaan komponen elektronik yang lebih mirip dengan di Bumi.

Keunggulan GEO yang Masih Relevan

Meski tertekan, GEO masih memiliki beberapa kelebihan:

  • Cakupan Luas: Satu satelit GEO bisa mencakup 40% permukaan Bumi.
  • Kapasitas Data Besar: “GEO memiliki pipa data yang lebih besar dibanding LEO,” jelas Jim Dunstan dari TechFreedom.
  • Lebih Tahan terhadap Sampah Antariksa: Orbit yang lebih tinggi mengurangi risiko tabrakan dengan debris.
  • Biaya Kepemilikan Lebih Rendah: Lebih hemat untuk menyediakan konektivitas dasar dibanding model produksi massal LEO.

Masa Depan: Pendekatan Multi-Orbit

Eutelsat OneWeb, satu-satunya operator yang memiliki jaringan GEO dan LEO, melihat masa depan komunikasi satelit terletak pada pendekatan multi-orbit. “GEO melengkapi LEO dengan menyediakan konektivitas global yang konsisten,” kata Katie Dowd, juru bicara Eutelsat. GEO mungkin akan lebih fokus pada layanan throughput tinggi seperti penyiaran, komunikasi pemerintah, dan observasi Bumi, sementara LEO menangani aplikasi yang sensitif terhadap latensi.

Namun, satu hal yang pasti: GEO tidak akan bersaing di pasar broadband ritel. “Tidak mungkin GEO bersaing dengan LEO di broadband ritel,” tegas Christopher Ali dari Penn State University. Masa depan GEO terletak pada reinvensi diri, mungkin dengan fokus pada IoT atau layanan khusus lainnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI