Telset.id, Jakarta – Sebuah kapal pemecah es yang membawa para ilmuwan, usai melakukan Ekspedisi Arktik selama setahun. Para ilmuwan yang mempelajari Arktik itu telah kembali ke pelabuhan asal di Jerman dengan membawa banyak data.
Menurut laporan New York Post, seperti dikutip Telset.id, Selasa (13/10/2020), data Ekspedisi Arktik tersebut akan membantu para peneliti untuk memprediksi perubahan iklim secara lebih baik dalam beberapa dekade mendatang.
{Baca juga: Duh! Peneliti Temukan Sampah Plastik di Kutub Utara}
Kapal bernama RV Polarstern tiba pada Senin (12/10/2020) lalu waktu setempat di pelabuhan Laut Utara Bremerhaven. Kapal itu berangkat lebih dari setahun lalu untuk menghadapi dingin dan pertemuan dengan beruang kutub.
“Kami mencapai semua yang telah direncanakan. Kami melakukan pengukuran selama setahun penuh hanya dengan istirahat sejenak,” kata pemimpin ekspedisi, Markus Rex, melalui telepon satelit saat meninggalkan kutub.
Kapal harus melepaskan diri dari posisi di ujung utara selama tiga minggu pada Mei 2020 untuk mengambil persediaan dan merotasi anggota tim setelah pembatasan gara-gara virus corona mengganggu rencana perjalanan.
“Kami membawa kembali banyak data bersama sampel inti es, salju, dan air yang tak terhitung jumlahnya,” kata Rex, ilmuwan atmosfer di Institut Penelitian Kutub dan Laut Alfred Wegener Jerman yang mengatur ekspedisi.
Lebih dari 300 ilmuwan dari 20 negara, termasuk Amerika Serikat, Inggris, Prancis, Rusia, dan China, ikut serta dalam ekspedisi senilai USD 177 juta itu. Ekspedisi mengukur kondisi di bagian terpencil dan paling berbahaya di Bumi.
{Baca juga: Ada “Electric Blue” di Atas Kutub, Seperti Apa?}
Sebagian besar informasi akan digunakan untuk meningkatkan model ilmuwan tentang pemanasan global, terutama di Kutub Utara. Asal rtahu saja, di Kutub Utara, perubahan terjadi lebih cepat daripada di tempat lain di Bumi. [SN/HBS]
