Telset.id, Jakarta – Para ilmuwan dibuat bingung setelah menemukan Bumi berputar lebih cepat dari biasanya, yang mengakibatkan hari lebih pendek dari biasanya.
Menurut hasil pengukuran terbaru yang dilakukan Laboratorium Fisika Nasional Inggris, menunjukkan bahwa Bumi berputar lebih cepat daripada setengah abad yang lalu.
Pada tanggal 29 Juni perputaran Bumi lebih cepat dari biasanya, dimana rotasi penuh Bumi membutuhkan waktu 1,59 milidetik kurang dari 24 jam. Di tanggal tersebut (29 Juni) menjadi hari terpendek yang pernah tercatat.
Dilansir New York Post, para ilmuwan telah memperingatkan bahwa, jika kecepatan rotasi terus meningkat, kita mungkin perlu menghilangkan satu detik dari jam atom kita saat ini.
BACA JUGA:
- Ilmuwan Pulang dari Ekspedisi Arktik di Ujung Bumi
- Ilmuwan Temukan “Bayangan Cermin” Bumi dan Matahari
“Jika rotasi cepat Bumi berlanjut, itu bisa mengarah pada pengenalan detik kabisat negatif pertama,” kata astrofisikawan Graham Jones, seperti dilaporkan TimeandDate.com.
“Ini akan diperlukan untuk menjaga waktu sipil – yang didasarkan pada detak jam atom yang sangat stabil – sejalan dengan waktu matahari, yang didasarkan pada pergerakan matahari melintasi langit.
Asal tahu saja, rotasi Bumi yang stabil diperlukan untuk menjaga perhitungan waktu yang didasarkan pada detak jam atom yang sangat stabil, sejalan dengan waktu matahari yang didasarkan pada pergerakan matahari melintasi langit.
Lalu apa dampaknya jika rotasi Bumi semakin cepat dan berakibat detik kabisat negatif Detik kabisat negatif berarti jam kita melewati satu detik, yang berpotensi memicu permasalahan di sistem teknologi dan informasi.
Para peneliti di Meta mengatakan bahwa, lompatan kedua akan punya efek besar bagi teknologi dan menjadi dampak utama bagi infrastruktur perangkat keras.
“Dampak detik kabisat negatif belum pernah diuji dalam skala besar; itu bisa berdampak buruk pada perangkat lunak yang mengandalkan pengatur waktu atau penjadwal,” kata peneliti Oleg Obleukhov dan Ahmad Byagowi dalam blog mereka.
“Bagaimanapun, setiap detik kabisat adalah sumber utama penderitaan bagi orang-orang yang mengelola infrastruktur perangkat keras,” sambungnya.
Sementara itu, ilmuwan Leonid Zotov, Christian Bizouard dan Nikolay Sidorenkov mengklaim bahwa rotasi tidak teratur adalah hasil dari sesuatu yang disebut Chandler Wobble, gerakan tidak teratur kutub geografis Bumi di seluruh permukaan dunia.
BACA JUGA:
- Bukti Kondisi Bumi Kian Memprihatinkan Akibat Perubahan Iklim
- Waduh! Asteroid Tabrak Bumi, Jatuh di Pulau Vulkanik
“Amplitudo normal goyangan Chandler adalah sekitar 3m hingga 4m di permukaan bumi, tetapi dari 2017 hingga 2020 menghilang,” kata Zotov kepada TimeandDate.
Beberapa ahli percaya pencairan dan pembekuan kembali lapisan es di gunung tertinggi di dunia dapat berkontribusi pada kecepatan yang tidak teratur.
Zotov mengatakan bahwa ada “70 persen peluang” planet ini telah mencapai panjang minimum satu hari, yang berarti kita mungkin tidak akan pernah menggunakan detik kabisat negatif.
Namun, Zoltov mengakui belum ada cara untuk mengetahui secara pasti dengan teknologi saat ini. [SN/HBS]