JAKARTA – Lembaga riset, Canalyst, beberapa hari lalu merilis laporan terbarunya yang cukup mengejutkan, dimana disebutkan bahwa Samsung telah ‘dipencundangi’ Micromax di India. Tak butuh waktu lama, Samsung langsung membantah laporan Canalyst itu.
Menurut Canalyst, di kuartal keempat 2014, Samsung hanya memiliki pangsa pasar 20% di India, sementara di kuartal yang sama, Micromax berhasil unggul dengan menguasai pangsa pasar sebesar 22%. Dengan begitu, Canalyst mengatakan Samsung bukan lagi sebagai produsen smartphone terbesar di India.
Hasil laporan Canalyst ini ternyata membuat kuping Samsung panas. Raksasa elektronik asal Korea itu pun membantah laporan tersebut. Mereka menyatakan bahwa data dari Canalys tidak akurat, karena Samsung mengklaim saat masih menjadi pemimpin pasar di India.
Petinggi Samsung mengatakan bahwa mereka tidak asal klaim, karena berdasarkan data penjualan retail dari GfK India, Samsung masih menjadi produsen smartphone terbesar di India.
“Di sepanjang tahun 2014, kami terus memimpin pasar dengan produk yang inovatif dan menarik. Pangsa pasar kami di tahun lalu (2014) sebesar 35,7 persen. Jumlah itu lebih 2x lipat dari yang raih peringkat di bawahnya (Micromax),” kata Asim Warsi, Vice President Samsung Electronics India.
“Samsung juga masih memiliki pangsa pasar sebesar 40,2 persen, dan jumlah tersebut 4x lipat lebih besar dari pesaing terdekat (Micromax),” tegasnya lagi, seperti dikutip telsetNews dari GSMArena, Kamis (5/2/2015).
Pihak Samsung menyatakan, data Gfk India ini berdasarkan pada tingkat penjualan ritel dari tiap kota yang memiliki populasi di atas 50 ribu jiwa. Ini bukan pertama kalinya Samsung membantah laporan dari lembaga survei.
Tahun lalu, Samsung juga membantah laporan Counterpoint yang menempatkan Micromax sebagai produsen ponsel terbesar di pasar secara keseluruhan.[HBS]