JAKARTA – Bersamaan dengan dirilisnya Galaxy Note 5 dan Galaxy S6 Edge+ hari ini, Samsung juga turut memperkenalkan secara resmi layanan pembayaran mobile miliknya, Samsung Pay. Layanan ini memungkinkan Anda membeli barang di toko fisik dengan hanya menggunakan ponsel.
Secara garis besar, layanan pembayaran mobile milik Samsung ini memang tak jauh berbeda dari beberapa layanan serupa di luar sana, katakan saja Apple Pay dan Android Pay. Namun, Samsung mengklaim bahwa layanan ini menawarkan nilai lebih dibanding para pesaingnya. Pun meski stempel follower menempel di badannya.
“Kami percaya langkah pertama untuk menciptakan perubahan gaya hidup baru bukanlah tentang menjadi yang pertama di pasar. Melainkan tentang menciptakan dan membandingkan teknologi,” ungkap Injong Rhee, Senior Vice President Samsung Electronics dalam presentasinya.
Tak mengherankan jika kemudian Samsung mencoba jalan yang sedikit berbeda dengan para pesaingnya. Sementara Apple Pay dan Android Pay hanya menggantungkan diri pada NFC (Near Field Communivation) untuk berinteraksi dengan sistem penjualan retailer, Samsung menggunakan NFC sekaligus teknologi MST (Magnetic Secure Transmission), yang memungkinkan Samsung Pay berkomunikasi dengan sejenis pembaca barcode magnetik yang ditemukan di setiap kartu kredit.
Untuk menjamin keamanannya, Samsung tak hanya mengharuskan pengguna menggunakan sidik jari mereka untuk mengkonfirmasi pembelian, Samsung juga membekali Samsung Pay dengan Samsung KNOX, yang akan melindunginya dari malware dan menjadikannya layanan teraman.
Samsung Pay akan datang preloaded pada Galaxy S6 edge+ dan Galaxy Note 5 dan akan bisa diunduh secara gratis untuk Galaxy S6 dan S6 edge. Layanan ini Kakan tersedia di Korea pada 20 Agustus mendatang, saat peluncuran kedua smartphone tersebut. Sementara di Amerika Serikat, layanan ini akan bergulir pada 28 September. Disusul beberapa negara lainnya seperti Inggris, Spanyol, dan China.[IF]
