JAKARTA – Sebuah bocoran baru yang diketahui berasal dari database milik Kantor Paten dan Merk Dagang Amerika Serikat (USPTO) menunjukkan bahwa Samsung telah mengantongi paten untuk membuat phablet yang juga bisa berfungsi sebagai notebook Windows.
Seperti dilaporkan Patently Mobile, perangkat baru yang belum diketahui namanya ini terdiri dari dua komponen. Pertama, adalah phablet, yang bisa menjalankan Android, karena kebanyakan dari handset Samsung memakai Android. Komponen kedua adalah phablet yang dilengkapi dengan layar dan keyboard dan terlihat sangat mirip notebook.
Jika melihat gambar dalam dokumen paten tersebut, nampak sebuah perangkat phablet yang dapat digunakan sebagai notebook Android. Namun, karena Android tidak populer di kalangan pengguna notebook, dokumen Samsung menerangkan bahwa phablet bisa beralih fungsi atau beralih OS ke versi OS Windows (mungkin Windows 10) ketika terhubung dalam mode notebook.
Dokumen itu menjelaskan bahwa fungsi utama phablet Android itu masih sama seperti Galaxy Note 4. Samsung menggunakan sebuah docking khusus yang dilengkapi dengan display dan keyboard, mirip seperti sebuah notebook pada umumnya.
Menariknya, seperti dilansir PhoneArena, Kamis (28/5/2015), dokumen itu juga menyebutkan bahwa sistem operasi lain dapat digunakan, yang bisa jadi merujuk pada Tizen OS, sistem operasi buatan Samsung yang telah digunakan pada sebagia besar smartwatch Samsung.
Dijelaskan juga dalam dokumen itu bahwa docking hanya memiliki display dan keyboard saja, tapi tidak memiliki prosesor, hard drive, dan juga memori RAM. Semua kebutuhan untuk dapur pacunya ditangani sepenuhnya oleh phablet. Jika melihat cara kerjanya, perangkat 2-in-1 Samsung ini mirip seperti yang digunakan oleh Asus di lini PadFone.
File-file untuk masing-masing mode (phablet dan notebook) mungkin akan dibagi dalam partisi terpisah, dan mode notebook tampaknya masih akan bisa memanfaatkan koneksi internet dari phablet. Fitur ini tentunya sangat berguna ketika Wi-Fi tidak tersedia.
Dokumen tersebut juga menjelaskan bahwa display dari phablet dapat digunakan sebagai touchpad ketika perangkat berfungsi sebagai notebook. Tidak ada keterangan apakah ada baterai di docking, namun dokumen tersebut mengklaim kalau docking juga bisa digunakan untuk mengisi baterai phablet.
Konsep perangkat hybrid dalam paten milik Samsung ini cukup menarik, meski bukan yang pertama, karena beberapa vendor lain telah membuat perangkat serupa, seperti Asus dan Microsoft.
Namun paling tidak kita tahu Samsung kemungkinan nantinya bisa saja akan mengembangkan perangkat perangkat 2-in-1 ini, meski belum ada jaminan juga Samsung benar-benar akan merealisasikan konsep paten ini dalam wujud produk di masa depan. Kita tunggu saja. [HBS]