Samsung Auto: Alternatif Canggih Android Auto Khusus China

REKOMENDASI
ARTIKEL TERKAIT

Telset.id – Jika Anda pengguna Android Auto, pasti sudah tak asing dengan kemudahan yang ditawarkannya. Mulai dari navigasi Google Maps, panggilan telepon, hingga kontrol musik, semuanya terintegrasi dengan mulus di layar infotainment mobil. Tapi tahukah Anda? Di China, Samsung punya solusi sendiri yang bahkan lebih canggih: Samsung Auto.

Lahir dari keterbatasan, Samsung Auto adalah jawaban atas ketidakhadiran Android Auto di China. Dikembangkan khusus untuk pasar Negeri Tirai Bambu, fitur ini hadir dengan One UI 7 dan menawarkan pengalaman yang tak kalah menarik. Meski mirip dengan Android Auto, Samsung Auto punya beberapa keunggulan yang membuatnya layak diperhitungkan.

Apa Itu Samsung Auto?

Samsung Auto berfungsi sebagai dashboard pintar yang terhubung ke layar infotainment mobil. Mirip dengan Android Auto, fitur ini memungkinkan pengguna mengakses navigasi, musik, pesan, dan panggilan dengan mudah. Bedanya, Samsung Auto menggunakan Bixby sebagai asisten suara dan mendukung koneksi melalui Baidu CarLife+ atau ICCOA CarLink, baik secara wired maupun wireless.

Sayangnya, belum ada gambar resmi yang menunjukkan tampilan Samsung Auto di layar mobil. Namun, bocoran screenshot dari Galaxy S25 Ultra mengungkapkan antarmuka yang mirip dengan Android Auto, dengan tata letak intuitif dan akses cepat ke fitur-fitur utama.

Keunggulan Samsung Auto Dibanding Android Auto

Meski terinspirasi dari Android Auto, Samsung Auto membawa beberapa inovasi menarik. Salah satunya adalah fitur navigasi berbasis lokasi yang mampu mengekstrak alamat dari pesan dan langsung mengarahkan pengguna ke tujuan. Ini sangat berguna saat Anda menerima lokasi via chat dan ingin segera menuju ke sana.

Selain itu, beberapa aplikasi lokal China mendukung quick navigation, di mana tombol shortcut muncul untuk membagikan alamat langsung ke layar mobil. Fitur ini belum tersedia di Android Auto dan bisa menjadi nilai tambah besar bagi pengguna sehari-hari.

Mengapa Hanya di China?

Pertanyaan besar muncul: Mengapa Samsung bersusah payah mengembangkan fitur eksklusif untuk pasar di mana pangsa pasarnya kurang dari 1%? Jawabannya terletak pada blokade Google di China. Tanpa Android Auto, Samsung melihat peluang untuk memberikan solusi alternatif yang sesuai dengan ekosistem digital China.

Sayangnya, kecil kemungkinan Samsung Auto akan meluas ke negara lain. Android Auto sudah terlalu dominan di pasar global, dan kehadiran Samsung Auto mungkin hanya akan menambah fragmentasi yang tidak perlu.

Namun, bagi pengguna Samsung di China, kehadiran fitur ini adalah angin segar. Dengan dukungan aplikasi lokal dan integrasi yang mulus, Samsung Auto membuktikan bahwa inovasi bisa lahir dari keterbatasan.

Bagaimana pendapat Anda? Apakah Anda ingin melihat Samsung Auto hadir di luar China? Atau justru lebih memilih Android Auto yang sudah mapan? Ceritakan pengalaman Anda di kolom komentar!

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI