Rudiantara: Kunci Transformasi Digital adalah Mengubah Pola Pikir

Telset.id, Jakarta – Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara, berbicara mengenai transformasi digital yang sedang semakin berkembang di dunia, termasuk di Indonesia. Menurut Menkominfo, untuk menjalankan transformasi digital adalah mengubah pola pikir manusianya.

Rudiantara mengatakan bahwa kunci utama transformasi digital tidak hanya dengan meniru sebuah perangkat teknologi.

Menteri yang akrab disapa Chief RA itu menambahkan, bahwa kunci transformasi digital adalah terletak pada pola pikir manusianya.

Karena, menurutnya, bukan teknologi yang menjadi patokan bertransformasi, tapi yang mengubah manusia adalah pola pikir. Karena setelah mau berubah baru kita cari tools-nya, dan teknologi sebagai salah satu opsi.

“Dewanya adalah bagaimana pemikiran kita dalam mengubah proses bisnis. Berubah pikiran, berubah proses, berubah cara,” jelas Rudiantara di acara Konferensi Inovasi GDP Venture Icon 2018 di Grand Ballroom Kempinski Jakarta.

Rudiantara mencontohkan seperti Nadiem Makarim yang mengambangkan aplikasi GoJek. Menurutnya, apa yang dilakukan Nadiem adalah bentuk inovasi dengan memikirkan sesuatu yang jauh ke depan.

“Yang menang adalah kalau pikiran kita selalu ahead of the curve. Bukan soal adopsi teknologinya. Nadiem bikin GoJek bukan karena teknologinya, dia melihat ruang bisnis perubahan kalau ojek bisa bergerak bisa di call, produktivitasnya akan naik, income-nya akan naik. Inilah yang kita butuhkan, business process transformation,” tutur Rudiantara.

Dalam kesempatan tersebut Menkominfo juga menjabarkan langkah-langkah yang telah diambil pemerintah dalam mendorong dan mengakselerasi pertumbuhan industri di dunia digital, salah satunya dengan program Digital Talent.

Ia mengungkapkan, bahwa McKinsey Report menyebutkan setiap tahunnya sampai Tahun 2025 kita butuh setidaknya 300 ribu – 500 ribu digital talent. Kami melihatnya ini ada kebutuhan besar. Kami kerja sama dengan Microsoft, Cisco, dan Google.

“Jadi how to create 20 ribu digital talent. Tahun 2018 sebagai pilot project, targetnya 1.000 talent dari September sampai Desember ini. Pesertanya bisa lulusan SMK, sekolah vokasi, D3 dan S1 latar belakang apapun,” tandasnya.

Menkomifo juga menjelaskan bahwa pemerintah menargetkan tahun depan setidaknya ada salah satu dari 4 Unicorn Indonesia yang mencapai status Decacorn.

“Indonesia sudah dilirik di peta digital dunia. Kita punya 4 unicorn. Kita terus dorong, targetnya tahun depan ada yang jadi Decacorn, yang valuasinya setidaknya USD 10 miliar. Saya yakin tahun depan pasti satu jadi Decacorn,” ungkapnya.

Terakhir Rudiantara menekankan bahwa perubahan harus terus menyiapkan langkah ke depan.

“Harus dipikirkan lagi apa yang harus disiapkan 10 tahun ke depan, legacy apa yang pemerintah harus siapkan untuk nanti. Dengan harapan pastinya Indonesia akan jadi lebih baik,” imbuhnya.

Seperti diketahui bahwa konferensi GDP Venture ICON 2018 kali ini menghadirkan berbagai pembicara ahli dari dalam dan luar negeri di antaranya Co-Founder dan CEO Go-Jek, Nadiem Makarim, Founder Narasi.tv, Najwa Shihab, CEO Merah Putih Incubator, Antonny Liem, CEO DailySocial, Rama Mamuaya, dan Regional Chanel Lead Google Asia Tenggara, Suresh Mylavarapu. [NM/HBS]

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TERKAIT

REKOMENDASI
ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI