Telset.id, Jakarta – Sebuah perusahaan teknik medis Texas mengatakan robot penangkal kuman bernama LightStrike diklaim bisa bunuh virus corona. Robot senilai USD 125 ribu atau Rp 1,9 miliar bisa mengumpulkan data terkait virus mematikan itu.
Xenex, perusahaan yang berbasis di San Antonio, telah mengembangkan sebuah robot LightStrike, yang mampu melacak, mendisinfeksi, dan mengumpulkan data terkait infeksi yang didapat di rumah sakit.
{Baca juga: Startup China Siapkan Kacamata Pintar Pendeteksi Virus Corona}
Perusahaan itu berharap, robot LightStrike dengan perangkat pembersihan cerdas spektrum germisidal penuh sinar ultraviolet bisa secara efektif digunakan untuk memerangi wabahpandemi Covid-19, karena diklaim bisa bunuh virus corona.
Seperti dilansir New York Post, Texas Biomedical Research Institute mengumumkan bahwa robot terbaru Xenex dapat menonaktifkan 99,99 persen SARS-CoV-2, nama lain virus corona, hanya dalam dua menit.
Pada 2015 silam, dikutip Telset.id, Senin (4/5/2020), laboratorium pengujian mengklaim bahwa LightStrike mampu membunuh Ebola hanya dalam waktu sangat singkat. Waktunya tidak lebih dari 60 detik.
“Robot kami telah diadopsi sebagai standar perawatan lingkungan oleh banyak rumah sakit terkemuka di dunia. Mereka bekerja sangat cepat,” kata Dr Mark Stibich, kepala ilmuwan ilmiah dan pendiri Xenex.
Xenex sekarang sedang mempercepat produski untuk memenuhi pesanan massal robot dalam jumlah ribuan. Namun, masih ada pertanyaan apakah robot itu benar-benar mampu membunuh virus corona?
{Baca juga: RoboPony Laku Keras Selama Wabah Corona di China}
Sebelumnya, perusahaan pembuat robit, ZhenRobotics Corp juga menciptakan RoboPony, robot kuning setinggi lutut yang berguna untuk mengirim bahan makanan selama wabah virus Corona menyerang China.
RoboPony memiliki roda enam setinggi 27 inci. Troli otonom tersebut dijual ke pengecer, rumah sakit, mal, dan kompleks apartemen. Menariknya, robot RoboPony laku keras, permintaan meningkat tiga kali lipat. [SN/HBS]
