Telset.id – Bayangkan sebuah robot yang bisa memegang benda dengan lembut seperti gurita, tanpa perlu diprogram secara detail. Inilah terobosan terbaru dari para peneliti di University of Bristol yang menciptakan robot lunak dengan “kecerdasan hisap” terinspirasi sistem saraf gurita.
Gurita, makhluk laut yang dikenal dengan kecerdasannya, memiliki cara unik berinteraksi dengan lingkungan. Delapan tentakelnya dilengkapi ratusan penghisap yang tidak hanya berfungsi sebagai alat gerak, tetapi juga sebagai sensor canggih. Kini, teknologi tersebut berhasil diadopsi ke dalam dunia robotika.
Tim peneliti mengembangkan sistem penghisap cerdas yang mampu merasakan lingkungan sekitarnya, membedakan permukaan kasar atau halus, bahkan mengukur seberapa kuat tarikan pada suatu benda—semuanya tanpa bantuan komputer pusat. Seperti apa revolusi robotika ini?
Kecerdasan Hierarkis ala Gurita
Dalam studi yang dipublikasikan di Science Robotics, para ilmuwan menjelaskan bagaimana gurita menggunakan hierarki neuromuskuler untuk manipulasi tubuh yang rumit. “Kami meniru struktur neuromuskuler gurita dalam sistem robot lunak,” ujar Tianqi Yue, penulis utama penelitian.
Robot ini bekerja dengan dua level kecerdasan:
- Level Rendah: Menggunakan aliran fluida untuk meniru gerakan dasar gurita seperti menggenggam benda rapuh atau menyesuaikan bentuk terhadap objek asing.
- Level Tinggi: Menganalisis respons tekanan untuk mendeteksi medium lingkungan (udara, air), kekasaran permukaan, dan memperkirakan gaya interaksi.
Masa Depan Robotika yang Lebih “Lunak”
Teknologi ini membuka pintu bagi generasi baru robot yang lebih aman, cerdas, dan hemat energi. Beberapa aplikasi potensial meliputi:
- Pemanenan buah tanpa merusak di sektor pertanian.
- Penanganan barang-barang fragile di pabrik.
- Alat medis yang bisa beradaptasi di dalam tubuh manusia.
- Mainan atau wearable device yang berinteraksi aman dengan pengguna.
Yang menarik, seluruh proses komputasi terjadi dalam sirkuit fluida lokal—mirip cara kerja sistem saraf gurita yang mendistribusikan kecerdasan ke setiap tentakel. “Hanya informasi penting yang dikirim ke ‘otak’ pusat,” jelas para peneliti.
Revolusi di Balik Kesederhanaan
Meski terinspirasi dari makhluk kompleks, teknologi ini justru mengandalkan desain sederhana dan biaya rendah. “Ini bukti bahwa solusi canggih tidak selalu memerlukan sistem rumit,” tambah Yue.
Dengan kemampuan merasakan dan bereaksi secara mandiri, robot-robot ini diprediksi akan mengubah wajah industri—dari manufaktur hingga kesehatan. Siapa sangka, rahasianya justru berasal dari dasar laut?