Telset.id – Platform game Roblox memperbarui ketentuan penggunaan terkait konten dewasa, termasuk melarang pengalaman romantis, seksual, atau perilaku yang menyiratkan aktivitas seksual. Perubahan ini diumumkan oleh Chief Safety Officer Roblox Matt Kaufman melalui unggahan blog resmi, sebagai respons terhadap tuntutan hukum yang baru-baru ini diterima perusahaan, salah satunya dari Kejaksaan Agung Negara Bagian Louisiana yang menuduh platform menciptakan lingkungan bagi predator anak.
Kaufman menegaskan bahwa Roblox tidak pernah secara sengaja mengekspos pengguna pada risiko eksploitasi. Sebaliknya, platform telah meluncurkan berbagai fitur keamanan dalam beberapa bulan terakhir, termasuk verifikasi usia untuk pengguna di atas 13 tahun, pengelolaan akun orang tua, dan pembatasan akses bagi pengguna di bawah 13 tahun dari ruang nongkrong sosial.
Roblox juga akan membatasi semua pengalaman yang belum terklasifikasi rating-nya, yang sebelumnya hanya tersedia untuk pengguna di atas 13 tahun. Hanya kreator dan pengguna yang sudah aktif dalam pengalaman terkait yang dapat mengaksesnya. Jika kreator ingin membuat pengalaman tersebut tersedia untuk publik, mereka harus mengisi kuesioner untuk menerima label rating konten dewasa.
Teknologi Baru untuk Deteksi Kekerasan
Selain pembatasan konten dewasa, Roblox akan merilis teknologi baru untuk mendeteksi pengalaman yang mengandung adegan kekerasan. Teknologi ini dirancang untuk mengidentifikasi perilaku pengguna yang melanggar aturan platform. Kaufman menjelaskan, “Jika fitur ini mendeteksi server dengan volume tinggi terkait perilaku kekerasan, sistem akan otomatis menutup server tersebut.”
Langkah ini sejalan dengan upaya Roblox dalam memperketat akses bagi pengguna muda, seperti yang telah diumumkan sebelumnya. Platform terus berinvestasi dalam fitur keamanan untuk melindungi pengguna, terutama anak-anak, dari konten yang tidak pantas.
Baca Juga:
Pembatasan untuk Pengguna di Atas 17 Tahun
Pengalaman ruang nongkrong sosial dengan nuansa kamar tidur atau kamar mandi, serta kegiatan orang dewasa seperti di bar atau klub virtual, kini hanya akan tersedia untuk pengguna berusia di atas 17 tahun. Platform akan memverifikasi ulang identitas pengguna untuk memastikan usia mereka tidak dimanipulasi. Kreator yang ingin membuat pengalaman dengan nuansa tersebut juga harus memverifikasi bahwa mereka berusia di atas 17 tahun.
Kebijakan ini merupakan bagian dari komitmen Roblox dalam menciptakan lingkungan yang aman dan sesuai untuk semua usia. Sebelumnya, platform juga telah menghadapi kritik terkait konten yang tidak pantas, meskipun telah melakukan berbagai upaya pencegahan.
Perkembangan ini terjadi di tengah tren peningkatan jumlah gamer di berbagai negara, termasuk AS dan Kanada, yang menurut riset terbaru mengalami kenaikan signifikan. Roblox, sebagai salah satu platform game terbesar, terus berupaya menyesuaikan kebijakannya dengan dinamika pasar dan tuntutan regulasi.
Selain itu, platform juga menghadapi tantangan dari konten viral yang tidak pantas, mirip dengan kasus lagu Nazi yang sempat viral di TikTok. Hal ini mempertegas pentingnya pengawasan ketat terhadap konten yang beredar di platform digital.
Roblox berharap pembaruan kebijakan ini dapat mengurangi risiko eksploitasi dan memberikan pengalaman yang lebih aman bagi seluruh penggunanya, terutama anak-anak dan remaja.