Redam Bentrokan, Sri Lanka Blokir Facebook dan WhatsApp

REKOMENDASI
ARTIKEL TERKAIT

Telset.id, Jakarta – Pemerintah Sri Lanka memblokir beberapa media sosial, termasuk Facebook, untuk mencegah aksi kekerasan lanjutan terhadap Muslim. Selain Facebook, pemerintah setempat juga memblokir layanan WhatsApp dan Viber mulai Rabu (7/3/2018) kemarin.

Dilaporkan Reuters, Kepala Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB), Zeid Ra’ad al-Hussein, merasa khawatir dengan kekerasan yang terus terjadi di Sri Lanka. Ia meminta pertanggungjawaban pemerintah negara itu atas kasus-kasus yang kerap dialami oleh kaum minoritas.

Polisi Sri Lanka telah menetapkan status darurat dan memberlakukan jam malam di Kandy pascakericuhan antar-agama dalam sepekan terakhir. Presiden Sri Lanka, Maithripala Sirisena, memberlakukan status darurat selama tujuh hari ke depan untuk mengendalikan situasi.

[Baca juga: Masih Bandel Soal Pornografi, Tumblr Diblokir Kominfo]

Jurubicara kepolisian setempat, Ruwan Gunasekara, menyatakan, sejumlah insiden telah terjadi di Kandy, termasuk bentrok setelah kerusuhan yang bermula dari unjuk rasa oleh penduduk setempat.

“Polisi menembakkan gas air mata. Polisi menangkap tujuh orang. Kami belum tahu, apakah warga sipil ada yang terluka. Dari pihak kami ada tiga orang,” kata Gunasekara.

Kerusuhan di Sri Lanka bermula dari pembakaran tempat ibadah dan sejumlah toko milik Muslim. Bentrokan diduga dipicu oleh seorang koki Muslim yang menaruh alat kontrasepsi di makanan dagangannya.

Kericuhan kian parah usai seorang Muslim ditemukan tewas terbakar. Guna meredakan kondisi, pemerintah setempat mengajukan permohonan maaf terbuka kepada Muslim Sri Lanka.

[Baca juga: Tak Merespon, Alasan Utama Tumblr Diblokir]

Pemerintah Sri Lanka juga memblokir sejumlah media sosial supaya tidak terjadi perang di dunia maya yang bisa memicu bentrokan lanjutan. [SN/HBS]

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI