Telset.id, Jakarta – Insiden ledakan yang menimpa Galaxy Note 7, yang telah terjadi secara berulang-ulang, berbuntut pada ‘diharamkannya’ ponsel ini menginjakkan kaki di atas pesawat alias dilarang dibawa dalam penerbangan.
Setelah sebelumnya beberapa penerbangan AS, kini giliran AirAsia. Maskapai penerbangan asal Malaysia ini melarang penumpang membawa Samsung Galaxy Note 7 ke dalam pesawat dengan alasan keamanan.
Larangan itu berlaku sejak hari ini, lebih tepatnya tengah malam tadi, kata AirAsia seperti dilansor ETTech, Senin (17/10).
Keputusan untuk melarang smartphone Galaxy Note seri terbaru ini datang setelah Departemen Transportasi AS mengeluarkan perintah yang melarang perangkat tersebut naik pesawat dan munculnya beberapa laporan mengenai unit pengganti yang terbakar.
Penumpang AirAsia tidak diizinkan untuk membawa Galaxy Note 7 – termasuk perangkat yang di-recall dan perangkat pengganti – baik di dipegang, di dalam tas kabin, maupun di bagasi.
Siapapun yang ditemukan membawa perangkat itu akan ditolak untuk naik ke pesawat.
Larangan ini berlaku untuk semua penerbangan yang dioperasikan oleh AirAsia Group, yang terdiri dari AirAsia Malaysia, AirAsia Thailand, AirAsia Indonesia, AirAsia Filipina, AirAsia India, Malaysia AirAsia X, Thai AirAsia X dan Indonesia AirAsia X.
Selain AirAsia, maskapai penerbangan lain yang juga mengeluarkan larangan serupa adalah Qantas dan Virgin Australia, termasuk penerbangan murah keduanya, Jetstar dan Tiger Airways Australia.
Sebelumnya, larangan total pada handset ini juga dikeluarkan penerbangan Air New Zealand, Singapore Airlines, Cathay Pacific dan anak usaha Dragonair, Hong Kong Airlines, HK Express, Etihad Airways, dan Emirates. [IF]
