Produsen Chip China Sebut Perusahaan AS Cuma Cari Untung

REKOMENDASI
ARTIKEL TERKAIT

Telset.id, Jakarta  – Produsen chip China, Tsinghua Unigroup Ltd, meminta kepada perusahaan-perusahaan Amerika Serikat (AS) untuk tak cuma cari untung saja. Ia meminta kepada mereka untuk membantu meredakan ketegangan AS-China.

Semikonduktor menjadi problem utama dalam perang dagang AS dan China. Pejabat AS mengkritik perusahaan China merusak industri chip dalam negeri. Sebaliknya, Tsinghua Unigroup Ltd menuduh AS terus mendapat keuntungan dari pasar China.

{Baca juga: Amerika Serikat Kritik Negara yang “Buka Diri” ke China}

Dalam beberapa tahun terakhir, produsen china China telah menginvestasikan miliaran dolar AS dalam industri semikonduktor, termasuk kontribusi untuk pabrik chip memori Tsinghua Unigroup Ltd kelas atas yang bernilai USD 24 miliar atau triliunan rupiah.

Ketua Tsinghua Unigroup Ltd, Zhao Weiguo, mengatakan bahwa perusahaan-perusahaan AS mendapatkan banyak uang dari China. Namun, di lain sisi, perusahaan AS membuat pernyataan jahat tentang China kepada pemerintahan Donald Trump.

Awal tahun ini, Tsinghua Unigroup Ltd mulai memproduksi chip memori flash NAND 3D 64-layer high-end pertama di China. Seperti dilansir Reuters, Teknologi tersebut saat ini didominasi oleh perusahaan-perusahaan AS dan Korea Selatan.

Media pemerintah memuji proyek itu sebagai terobosan dalam upaya untuk mempersingkat kesenjangan teknologi dengan negara-negara asing. Dikutip Telset.id, Minggu (10/11/2019), proyek tersebut bisa mengurangi ketergantungan dari AS.

{Baca juga: AS Keukeh Embargo Huawei Meski Perang Dagang Usai}

AS dan China baru-baru ini sepakat untuk menurunkan tarif sebagai bagian dari kesepakatan perdagangan fase satu yang tertunda. Para negosiator China sempat meminta keringanan tarif 25 persen untuk barang yang termasuk semikonduktor.

Sementara Kementerian Luar Negeri China belum lama ini angkat bicara tentang perang dagang antara Amerika Serikat dan China. Kemenlu China berharap pemerintah setempat dapat bekerja sama dengan AS dalam konsultasi perdagangan. Tujuannya, untuk memperbaiki hubungan dagang dengan AS.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Geng Shuang, menyatakan hal tersebut ketika melakukan rapat harian dengan jajaran. Ia sangat mengharapkan pemerintah China bisa kooperatif kala berdiskusi dengan perwakilan Negeri Paman Sam.

{Baca juga: Kemenlu Berharap China Damai dengan Amerika soal Perang Dagang}

Para perunding AS dan China mengakhiri pembicaraan perdagangan hari pertama selama lebih dari dua bulan pada Kamis (10/10/2019), ketika kelompok bisnis menyatakan optimisme bahwa kedua pihak dapat meredakan suasana perang dagang.

Perang dagang antara AS dan China sendiri telah berjalan sekitar 15 bulan. Kedua negara sepakat untuk menunda kenaikan tarif AS yang dijadwalkan dilakukan minggu depan. [SN/HBS]

Sumber: Reuters

2 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI