Super Panas, Planet Ekstrasurya Ini Punya Warna Langit Kuning

REKOMENDASI
ARTIKEL TERKAIT

Telset.id, Jakarta  – Para peneliti telah menemukan keanehan pada planet ekstrasurya bernama WASP-79b. Planet yang berjarak hampir 800 tahun cahaya dari Bumi ini tidak memiliki langit biru seperti Bumi. Planet ekstrasurya ini memiliki langit kuning.

Menurut sebuah pernyataan resmi NASA, WASP-79b mengorbit bintang inangnya sekali setiap 3,7 hari Bumi dan tidak berada di zona layak huni, kedekatan sebuah planet dengan bintang di mana ia dapat mendukung air cair.

{Baca juga: Teori Baru Tentang Misteri Planet Ekstrasurya Menghilang}

Planet ekstrasurya, yang dikenal sebagai “Jupiter panas”, juga tidak memiliki bukti hamburan Rayleigh, yang mengakibatkan langit Bumi tampak biru dengan menghamburkan sinar matahari dengan gelombang pendek.

“Hal itu merupakan indikasi kuat dari proses atmosfer yang tidak diketahui yang kita tidak memperhitungkan dalam model fisi,” kata peneliti Kristin Showalter Sotzen dari Universitas Johns Hopkins dalam pernyataan.

Dikutip Telset.id dari New York Post, Selasa (12/5/2020), selain langit kuning, WASP-79b sangat panas dengan suhu rata-rata 3.000 derajat Fahrenheit, menjadikannya satu planet ekstrasurya terbesar yang pernah diamati.

“WASP-79b adalah dua kali massa Jupiter dan sangat panas sehingga memiliki atmosfer yang panjang. WASP-79b ideal untuk mempelajari cahaya bintang yang disaring dan merembes atmosfer menuju Bumi,” tambah NASA.

Planet ekstrasurya berjarak 780 tahun cahaya dari Bumi di konstelasi Eridanus. Satu tahun cahaya, yang mengukur jarak di ruang angkasa, sama dengan enam triliun mil. WASP-79b mungkin juga memiliki awan tersebar dan besi.

Sebelumnya, para astronom dari Swiss dan negara lain di Eropa dikabarkan menemukan adanya planet yang sangat panas di luar tata surya. Di planet ini, mereka menyebut sering terjadi hujan besi.

Para astronom telah mendeteksi keberadaan awan yang penuh tetesan besi di planet panas seperti Jupiter, yang berjarak kira-kira 390 tahun cahaya dari Bumi.

{Baca juga: Astronom Temukan Planet Ekstrasurya Super Panas, Penuh Hujan Besi}

Planet raksasa itu sangat panas di sisi yang cerah, mencapai 2.400 derajat Celsius, sehingga besi menguap di atmosfer. “Seperti tetesan logam yang jatuh dari langit,” kata Christophe Lovis dari Universitas Jenewa yang ikut penelitian.

Menurutnya, pemandangan di ekstraplanet tersebut seperti situasi di industri baja berat di Bumi. Mereka melihat logam meleleh dan mengalir. Ekstraplanet itu disebut Wasp-76b, berukuran hampir dua kali ukuran Jupiter atau planet terbesar. [SN/HBS]

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini


ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI