Telset.id, Jakarta – Selama dua tahun terakhir, kebakaran hutan di California telah menimbulkan gumpalan asap melintasi Silicon Valley. Sejumlah perusahaan teknologi disebutkan sedang berinovasi untuk mengatasi masalah kebakaran hutan dan cuaca ekstrem.
Sejauh ini, belum ada inovasi teknologi mampu mengatasi bencana cuaca ekstrem atau cuaca yang sangat panas terkait perubahan iklim.
{Baca juga: Video Ungkap Skala Kebakaran Hutan di 2019, Lalap Sebagian Bumi}
Memang benar bahwa perusahaan teknologi Salesforce membuat perangkat lunak untuk mengurangi dampak perubahan iklim. Bahkan, para investor telah mendanai program untuk mengatasi dampak manusia terhadap lingkungan.
Namun, startup yang menyediakan inovasi teknologi banyak yang masih bergerak lambat. Butuh waktu bertahun-tahun untuk membuktikan sekaligus meyakinkan utilitas tradisional maupun lembaga pemerintah guna mengadopsinya.
Dikutip Telset.id dari New York Post, Kamis (23/1/2020), Bilal Zuberi, seorang pemodal ventura di Lux Capital yang berfokus kepada investasi teknologi, memperingatkan bahwa perusahaan baru harus menemukan cara untuk bekerja secara efektif.
Faktanya, perusahaan teknologi yang berfokus secara khusus mengatasi masalah kebakaran hutan dan perubahan iklim menghadapi tren serupa. Matt Rogers, pendiri modal ventura Incite Ventures, pun memberi sedikit kabar baik mengenai problematika terkait hal itu.
“Ada gerakan menjanjikan dalam satu tahun terakhir. Tapi, kita masih harus menunggu,” ujarnya.
Sekadar informasi, sebelum masuk ke modal ventura, Rogers ikut mendirikan Nest-thermostat, perusahaan pintar yang kemudian diakuisisi oleh Google.
{Baca juga: Gawat! NASA Prediksi Asteroid Ini Tabrak Bumi 58 Tahun Lagi}
Incite, perusahaan milik Rogers, berfokus kepada investasi di bidang teknologi iklim serta startup teknologi kesehatan dan medis. Ia berharap mampu membawa perubahan dalam mengatasi persoalam bencana kebakaran hutan dan cuaca ekstrem.[SN/HBS]
Sumber: NY Post