Telset.id,Jakarta – Tak hanya mobil listrik atau mobil otonom yang kini banyak dikembangkan di era internet sekarang. Sebuah perahu motor elektrik yang dapat dikendalikan dengan iPad telah digambarkan sebagai “Tesla of the sea” belum lama ini diperkenalkan.
Perahu sepanjang 30 kaki (9 meter), yang dibangun perusahaan asal Finlandia, Q-Yachts ini didukung dengan sistem propulsi yang hampir tidak bersuara dan tidak menghasilkan emisi.
Perahu ini memiliki jangkauan 80 mil laut (92 mil/148km) dan dapat menampung hingga delapan orang. Di bagian tengah terdapat kabin yang menyediakan ruang sangat lapang, wastafel kecil, tempat duduk tambahan dan lemari penyimpanan.
Q-Yachts mendeskripsikan perahu ini sebagai perahu motor yang dengan mesin paling halus dan paling sunyi yang berada di pasaran saat ini. Namun, belum diseburkan berapa harga jual dan tanggal rilis kapal ini.
Perusahaan yang bermarkas di Helsinki ini mengatakan, pesawat itu dirancang agar para pelaut bisa menikmati perjalanan, bukan sekadar sampai di tujuan.
“Kami memposisikan diri sebagai Tesla di laut,” kata direktur penjualan Q-Yacht, Joakim Hilden kepada SuperYachtNews.
Bahkan, Hilden mengklaim, sistem propulsi listrik mereka jauh lebih kuat dan tangguh dibandingkan dengan mobil pertama yang diluncurkan Tesla.
Dijuluki Q30, perahu ini didorong sistem teknologi serba listrik yang disebut ‘Oceanvolt’ yang sebelumnya digunakan sebagai sumber listrik alternatif untuk perahu layar.
Hilden mengatakan, sistem propulsi adalah tegangan rendah, yang berarti beroperasi pada revolusi yang relatif kecil per menit, sehingga membuat lebih tenang daripada mesin konvensional.
Poros motor juga langsung masuk ke mesin, artinya tidak ada gearbox. Fitur desain inilah yang mengurangi tingkat kebisingan.
Karena mengedepankan sistem mesin yang tenang, kemampauan perahu ini menjadi terbatas. Hilden mengatakan, perahu ini hanya bisa dipacu dengan kecepatan tertinggi, sekitar 15 knot (17mph / 28kph).
Q30 dapat mencakup 80 mil laut pada kecepatan jelajah 9 knot (10mph / 17kph) dan akan turun menjadi hanya 40 mil laut (46 miles74km) ketika dipacu dengan kecepatan maksimum.
Bila menggunakan baterai bawaan, perahu ini dapat berlayar lima jam tanpa berhenti. Tentu saja, kemampuan ini dapat ditingkatkan dengan mengganti baterai dengan daya penyimpanan ekstra.
Sementara itu, bagian lambung perahu dan dek terbuat dari resin vinil ester ringan dan fiberglass yang telah dilaminasi dengan gelcoat berwarna putih berkilauan.
Sedangkan bentuknya, telah dirancang sedemikian rupa guna meminimalkan kebisingan akibat terpaan air. Perahu ini juga dilengkapi iPad yang terletak di belakang kemudi kayu untuk mengontrol navigasi dalam bentuk peta interaktif, serta lampu LED interior dan eksterior.
Sumber :