Telset.id, Jakarta – Di tengah prahara yang menerpa, Huawei tetap mempertahankan posisinya sebagai vendor smartphone nomor 2 terbesar di dunia. Menurut laporan keuangan di kuartal I tahun 2019, Huawei menempel ketat Samsung yang berada di posisi pertama.
Dlansir Telset.id dari AsiaOne pada Jumat (31/05/2019), perusahaan riset pasar, Gartner Inc melaporkan hasil kuartal I di tahun 2019, dimana Samsung berada di urutan pertama dengan 71,62 juta penjualan smartphone.
Namun pangsa pasar vendor Korea Selatan ini mengalami penurunan dari 20,5% menjadi 19,2% di kuartal I tahun ini. Kedua ditempati Huawei dengan penjualan mencapai 58,4 juta unit. Kondisi sebaliknya, pabrikan asal China ini dinilai terus mengalami pertumbuhan.
{Baca juga: Dampak Embargo AS, Minat Pelanggan Huawei Menurun}
Secara global pangsa pasar Huawei meningkat dari 10,5% di kuartal 1 tahun 2018 menjadi 15,7% di tahun ini. Penjualan ponsel mereka disebutkan sangat baik di Eropa dengan peningkatan hingga 69%.
Sedangkan menurut firma riset dari IDC, pengiriman ponsel Huawei meningkat 50% menjadi 59,1 juta unit pada kuartal I tahun ini, sehingga berhasil menggantikan Apple untuk meraih posisi kedua. Sementara Apple harus puas berada di posisi ketiga.
Penjualan Apple menurun menjadi 44,56 juta unit dan pangsa pasar ikut turun menjadi 11,9% pada kuartal 1 2019, sehingga mereka harus rela berada di belakang Huawei. Terakhir, vendor ponsel pintar China lainnya, Oppo dan Vivo, masing-masing menduduki peringkat keempat dan kelima.
Ketiganya menunjukkan penurunan 2,7 % dalam penjualan ponsel pintar global pada kuartal pertama tahun ini. Pencapaian yang diterima perusahaan teknologi China ini terbilang bagus jika merujuk pada kondisi saat ini.
Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump menandatangani perintah larangan bagi perusahaan-perusahaan AS untuk menggunakan peralatan telekomunikasi buatan perusahaan-perusahaan yang menimbulkan risiko keamanan nasional.
{Baca juga: Berkat Trump, Perangkat Huawei Bakal ‘Terlarang’ di AS}
Trump terkhusus sangat antipati untuk membuka jalan terkait larangan melakukan bisnis dengan Huawei. Dampaknya Huawei ditinggal oleh Google, Intel, Qualcomm dan perusahaan teknologi lain akibat kebijakan tersebut. [NM/HBS]
Sumber: AsiaOne