Telset.id, Jakarta – Donald Trump melarang individu atau perusahaan Amerika Serikat (AS) melakukan transaksi bisnis dengan WeChat. Kebijakan tersebut diprediksi membuat penjualan iPhone di China menurun, pasca WeChat dilarang Trump.
Dilansir Telset.id dari Ubergizmo pada Senin (10/08/2020), kebijakan WeChat dilarang AS ini otomatis membuat Apple harus menghapus aplikasi WeChat dari App Store.
Dampak langsung dari kebijakan itu memang tidak ada, tapi dampak yang mungkin akan segera terjadi adalah konsumen di China diprediksi akan meninggalkan iPhone karena WeChat dihapus.
{Baca juga: Ada NFC! Pengemis di China “Ngemis” Pakai WeChat}
Media keuangan China merilis survei mengenai tanggapan masyarakat China jika Apple menghapus WeChat di App Store.
Hasilnya 678 ribu responden mengatakan akan membeli ponsel yang berbeda jika WeChat sudah tidak tersedia lagi di iOS. Sedangkan 38,6 ribu responden mengatakan hanya akan mencopot WeChat di iPhone mereka.
Survei ini membuktikan jika penjualan iPhone bisa saja menurun drastis jika WeChat dilarang. Masyarakat China akan beralih ke smartphone lain yang menyediakan WeChat sehingga penjualan iPhone akan menurun karena ditinggalkan pengguna WeChat.
WeChat adalah aplikasi yang tidak hanya berfungsi untuk melakukan panggilan suara dan video tapi juga bisa untuk melakukan pembelian serta mengirim dan menerima uang.
Di China, aplikasi ini juga sangat penting karena banyak yang mengandalkannya untuk melakukan pembayaran tagihan, membeli tiket kereta, dan sebagainya.
Sebelumnya Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump melarang perusahaan AS untuk melakukan transaksi atau melakukan kemitraan dengan TikTok dan WeChat dengan alasan keamanan nasional.
{Baca juga: Donald Trump Larang TikTok dan WeChat di Amerika Serikat}
Trump memiliki mengeluarkan dua surat perintah mengenai TikTok dan WeChat. Pertama pemerintah AS melarang perusahaan untuk melakukan transaksi dengan TikTok ataupun Bytedance selaku perusahaan induk.
Kedua adalah melarang perusahaan untuk melakukan transaksi atau menjalin kemitraan dengan WeChat atau perusahaan induknya yaitu Tencent.
Bagi perusahaan yang sudah terlanjur melakukan transaksi maka diberi waktu 45 hari untuk menyelesaikan transaksi.
Trump memiliki alasan tersendiri mengapa melarang TikTok dan WeChat. Menurut Trump, TikTok mengancam keamanan nasional, kebijakan luar negeri, dan ekonomi Amerika Serikat.
“TikTok secara otomatis menangkap petak besar informasi dari penggunanya, termasuk internet dan informasi aktivitas jaringan lainnya seperti data lokasi dan riwayat penelusuran dan pencarian,” kata Trump dalam surat perintahnya.
Sedangkan WeChat dianggap sebagai aplikasi yang mendukung keberadaan Partai Komunis China. Trump menduga jika WeChat akan dijadikan alat untuk melakukan kampanye dan propaganda mengenai partai tersebut.
{Baca juga: Media China Sebut Donald Trump Mau “Rampok” TikTok}
“WeChat, seperti TikTok, juga dilaporkan menyensor konten yang dianggap Partai Komunis China sensitif secara politik dan juga dapat digunakan untuk kampanye disinformasi yang menguntungkan Partai Komunis China,” tambah Trump.
Perintah ini sangat kontroversial. Pasalnya TikTok dan WeChat adalah aplikasi terkenal di Amerika dan juga dunia.
TikTok mencatat lebih dari 175 juta unduhan di AS, sekitar 800 juta secara global dan WeChat memiliki lebih dari 1,2 miliar pengguna aktif bulanan. [NM/HBS]