JAKARTA – Aksi cyber crime semakin mengganas. Menurut hasil survey terbaru mengungkap bahwa infrastruktur-infrastruktur penting telah menjadi target utama serangan yang dilakukan oleh penjahat siber.
Belum lama ini Trend Micro dan Organization of American States (OAS), mengumumkan laporan hasil survei bersama yang berfokus pada tren serangan terhadap infrastruktur-infrastruktur penting.
Hasil temuan survei ini menggambarkan adanya fakta dan realitas bahwa telah terjadi upaya-upaya serius berdampak negatif terhadap infrastruktur penting.
Sebanyak 44 persen responden mengaku telah menerima serangan serius, sementara 40 persen bahkan mengalami serangan yang berdampak pada matinya sistem.
Laporan yang bertajuk “Keamanan Siber dan Proteksi Infrastruktur Penting” tersebut juga menyertakan tanggapan-tanggapan yang berasal dari berbagai lembaga pemerintahan dan para profesional di bidang keamanan yang mewakili industri-industri penting seperti komunikasi, keuangan, manufaktur, energi dan keamanan.
“Riset ini menjadi peringatan bagi kita semua bahwa infrastruktur-infrastruktur penting telah menjadi target utama serangan yang dilakukan oleh penjahat siber,” ujar Tom Kellermann, Chief Cybersecurity Officer, Trend Micro.
Menurutnya, kelompok-kelompok ini telah meningkatkan serangan mereka dengan memanfaatkan atau membonceng kampanye-kampanye negatif yang saat ini tengah gencar diarahkan kepada infrastruktur Western Hemisphere.
“Kami berharap temuan-temuan ini akan berfungsi sebagai katalisator serta bermanfaat dalam mendorong terwujudnya perubahan-perubahan yang diperlukan,” ujarnya.
Kellermann mengungkapkan, bahwa pihaknya melihat adanya pertanda yang positif ketika para pemimpin di berbagai lembaga pemerintahan maupun industri menyadari betapa seriusnya ancaman yang muncul.
“Mereka memiliki komitmen kuat untuk mengatasinya melalui terwujudnya investasi dan kerjasama yang solid antara pemerintah dengan pihak swasta,” jelas Kellermann.
Laporan ini juga dilengkapi dengan beragam studi kasus yang menggambarkan kejadian spesifik di masing-masing negara, analisis serangan siber dan metodologinya, informasi detil tentang kebijakan serta tindakan penanganan, serta pencegahan terhadap kemungkinan munculnya serangan siber.