Pengguna Fintech di Indonesia Masih Rendah

Telset.id, Jakarta – Bisnis berbasis digital kini mulai menunjukkan tajinya dalam membantu perekonomian Indonesia. Namun demikian, hingga saat ini tingkat kontribusi ekonomi digital ini masih cukup rendah.

Padahal, negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura, sektor ekonomi digital sudah menyumbang keuntungan negara yang cukup besar. Menurut Pengamat Ekonomi Faisal Basri, ada beberapa faktor yang menyebabkan hal tersebut.

“Salah satunya adalah rendahnya tingkat penggunaan dan pengembangan startup fintech di Indonesia,” ujar Basri dalam Forum Kafe BCA 7, yang diadakan di Menara BCA Jakarta, Rabu (13/9/2017).

Memang, saat ini Indonesia masih mengalami banyak permasalahan dalam memajukan bidang fintech. Menurut CEO Daily Social Rama Mamuya, salah satu penyebabnya adalah tingkat kegagalan startup di bidang fintech masih tinggi.

“Jika melihat secara statistik, 95 persen startup akan mati dalam jangka waktu 3 tahun. Ini masalahnya,” ujar Rama.

Hal ini dibenarkan oleh CEO Ninja Xpress, Indra Wiralaksmana. Dalam menjalankan bisnis kurir, terlebih lagi mereka fokus melayani bidang e-commerce, absennya teknologi fintech dalam rantai bisnis membuat perkembangan tipe usaha seperti mereka jadi lambat untuk berkembang.

“Kalau ada teknologi fintech kan kita bisa mempermudah pelanggan untuk melakukan pembayaran, terutama saat melakukan COD. Kita masih menunggu adanya perusahaan fintech yang mau bekerja sama dengan kami,” uja Indra.

Di sisi lain, Direktur BCA Henry Koenaifi menyatakan bahwa dalam memulai serta mengembangkan ekonomi digital tidak mudah. Bermodal teknologi saja tidak cukup untuk bertahan di startup fintech.

Semua orang bisa dengan mudah menggunakan kemutakhiran teknologi. Namun, tanpa kreatifitas dan inovasi, maka sulit membuat bisnis yang menguntungkan dan bermanfaat bagi masyarakat,” ujar Henry.

Oleh karena itu, Bank BCA terus mendukung kemajuan fintech Indonesia. Selain dengan mengembangkan teknologi, mereka juga akan mendukung dengan cara lain.

“Salah satunya adalah dengan mengadakan acara Indonesia Knowledge Forum ke-6 yang akan diadakan Oktober mendatang,” pungkas Henry. [NC/HBS]

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TERKAIT

REKOMENDASI
ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI