Telset.id, Jakarta – Sementara para pengguna di Amerika Serikat dan Korea Selatan sibuk menyiapkan gugatan untuk Samsung, menyusul sejumlah insiden ledakan yang dialami handset teranyarnya, Galaxy Note 7, pengguna di Eropa justru terlihat tenang. Alih-alih takut dengan ledakan yang mungkin ditimbulkan oleh handset tersebut, pengguna di Eropa justru memutuskan untuk mempertahankan Galaxy Note 7 mereka. Pun meski aba-aba recall telah diumumkan Samsung.
Alhasil, Samsung pun mengkonfirmasi baru-baru ini, bahwa perusahaan akan memberikan update software untuk semua perangkat Galaxy Note 7 di Eropa.
Dengan pembaruan perangkat lunak ini, seperti dilaporkan PhoneArena, Rabu (26/10), Samsung ingin membatasi pengisian baterai hingga 60% saja, sehingga akan membuatnya hampir tidak dapat digunakan selama lebih dari satu hari.
Samsung mengatakan update tersebut akan mulai bergulir pekan depan, atau lebih tepatnya pada 31 Oktober. Karena ini adalah pembaruan wajib, maka pengguna Galaxy Note 7 hampir pasti tidak akan dapat menghindarinya.
Keputusan Samsung untuk melakukan pembaruan ini dimaksudkan untuk mengurangi risiko pengguna dan pada saat yang sama mendorong semua pengguna Galaxy Note 7 yang tersisa di Eropa untuk mengganti smartphone-nya sesegera mungkin.
Ini bukan kali pertama perusahaan Korea Selatan itu merilis pembaruan seperti ini. Bulan September lalu, perangkat Galaxy Note 7 asli di seluruh Eropa juga menerima update serupa untuk perangkat lunaknya, yang membatasi mereka untuk mengisi daya baterai hingga hanya 60%.
Menurut Conor Pierce, VP Samsung Electronics UK & Irlandia, pembaruan perangkat lunak ini sangatlah penting mengingat prioritas perusahaan selalu adalah keselamatan pelanggan.
“Prioritas utama kami adalah selalu keselamatan pelanggan. Pembaruan software baterai baru ini dirancang khusus untuk mengingatkan semua pengguna Galaxy Note 7 agar mengganti perangkat mereka senyaman yang mereka bisa melalui Program Penggantian Galaxy Note 7 lokal mereka,” katanya. [IF]
