Telset.id, Jakarta – Perkembangan teknologi AI atau Artificial Intelligent semakin berguna untuk kesehatan manusia. Kali ini para peneliti sedang melakukan pengembangan supaya teknologi AI mampu mendiagnosis penyakit Alzheimer lebih awal.
Penyakit Alzheimer adalah kondisi kelainan yang ditandai dengan penurunan daya ingat, penurunan kemampuan berpikir dan berbicara, serta perubahan perilaku pada penderita akibat gangguan di dalam otak yang sifatnya progresif atau perlahan-lahan.
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Jurnal Radiology, para peneliti dari California telah mengembangkan teknologi AI yang mampu mendiagnosis pasien Alzheimer berdasarkan scan otak yang diambil bertahun-tahun sebelumnya.
Dilansir Telset.id dari Ubergizmo pada Rabu(07/11) awalnya mereka melatih AI tersebut dengan memeriksa pasien yang sudah divonis dokter menderita Alzheimer. Kemudian setelah pelatihan dilakukan terus menerus ternyata, teknologi AI buatan mereka dapat mendeteksi penyakit Alzheimer jauh lebih awal sehingga berguna sebagai upaya pencegahan.
Sebelumnya dokter melakukan Positron Emission Tomography (PET) Scan untuk melakukan diagnosa awal kepada manusia. Caranya mereka akan menyuntikan Fluorodeoxyglucose (FDG) yakni kadar gula radioaktif yang di suntik ke dalam aliran darah melalui kateter pembuluh darah.
Selanjutnya PET Scan akan memberitahu aktivitas metabolisme jaringan berdasarkan pada seberapa banyak FDG yang telah diserap. Metode PET Scan sendiri biasanya digunakan untuk mendeteksi penyakit tumor dan juga Alzheimer.
Tetapi melalui teknologi AI nampaknya diagnosa akan lebih cepat. Sayangnya Anda harus bersabar karena penelitian masih terus dilanjutkan. Peneliti mengatakan belum berani menjamin jika teknologi AI bisa segera diluncurkan dalam waktu dekat demi masa depan industri kesehatan.
Teknologi AI sendiri sebelumnya juga dimanfaatkan untuk mendeteksi penyakit kanker payudara. Perusahaan Google mengaku sedang mengembangkan teknologi tersebut dan mengklaim jika AI miliknya bisa mendeteksi kanker payudara dengan akurasi 99%.
Dilansir Telset.id dari Ubergizmo, Senin (15/10), Google sendiri melakukan kerja sama dengan peneliti di Pusat Medis Angkatan Laut San Diego, Amerika Serikat untuk mengembangkannya.
Kedua pihak sedang mengembangkan AI untuk mendeteksi awal penyebaran kanker payudara dan kabarnya AI yang dikembangkan dapat mendeteksi dini kanker payudara dengan ketepatan 99%.
AI yang dikembangkan Google dan peneliti Pusat Medis Angkatan Laut San Diego ini dapat memberikan gambaran bagi pasien jika dirinya terjangkit kanker payudara atau tidak, sehingga mereka bisa melakukan pengobatan sejak awal jika terbukti sel kanker tumbuh di tubuhnya.
Selain Google, pada Januari lalu sebuah rumah sakit di Inggris juga telah menciptakan AI di bidang kesehatan. Rumah Sakit John Radcliffe, Inggris mengatakan bahwa mereka telah menciptakan sebuah AI yang bisa mendeteksi penyakit jantung serta kanker paru-paru.
Mengutip dari laman BBC, AI ini nantinya akan melakukan diagnosa setelah melakukan pemindaian jantung jauh lebih akurat dari manusia. Teknologi AI ini dapat menampilkan hasil pemindaian yang terkadang lepas dari pengawasan dokter. [NM/HBS]