JAKARTA – Indosat mencatat pertumbuhan pendapatan sebesar 10,5% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, dengan membukukan pendapatan sebesar Rp 19,6 triliun. Meski begitu, Indosat masih mencatat kerugian Rp 1,122 triliun hingga kuartal ketiga 2015.
Namun angka kerugian yang dicatat Indosat di tahun ini mengalami penurunan 15,6% jika dibandingkan dengan periode sama tahun lalu sebesar Rp 1,329 triliun.
?Kerugian perseroan dipicu adalah rugi selisih kurs hingga kuartal ketiga 2015 sebesar Rp 2,328 triliun, naik dibandingkan periode sama tahun lalu yang juga rugi kurs sebesar Rp 146,7 miliar.
Sementara EBITDA (Earning Before Interest Tax Depreciation Amortization) sepanjang sembilan bulan pertama 2015 sebesar Rp 8,567 triliun atau naik 12,8% dibandingkan periode sama tahun lalu Rp 7,593 triliun. EBITDA margin Indosat berada di kisaran 43,8%.?
Indosat di sepanjang sembilan bulan pertama 2015 berhasil meraup laba usaha sebesar Rp 1,888 triliun naik 284,3% dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar Rp 491,3 miliar.
?Kontribusi pendapatan berasal dari layanan seluler sebesar Rp 15,991 triliun atau naik 11,9% dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar Rp 14,29 triliun. Sumbangan pendapatan lain berasal dari layanan non seluler sebesar Rp 3,58 triliun atau naik 4,8% dibandingkan periode sama tahun lalu Rp 3,4 triliun.
Sementara dari sisi jumlah pelanggan seluler, Indosat berhasil menambah pangsa pasarnya di segmen ini di sepanjang sembilan bulan pertama dengan meraih 69 juta pelanggan, atau naik 27,3% dibandingkan periode sama tahun lalu sebanyak 54,2 juta pelanggan.
Average revenue per user (ARPU) dari pelanggan seluler Rp 25,4 ribu dengan average revenue per minute (ARPM) Rp 143.
Hinggal kuartal ketiga 2015. anak usaha Ooredoo Group ini telah membangun sekitar 46.196 site BTS, yang terdiri dari 23.525 BTS 2G dan 22.671 BTS 3G, yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. [HBS]
