Telset.id – Beberapa smartphone flagship terbaru dilengkapi fitur pemindai sidik jari. Alasan utamanya adalah sensor biometrik lebih aman ketimbang password untuk perangkat mobile. Benarkah sensor biometrik lebih aman?
Teknologi sensor biometrik digadang-gadang menjadi sistem keamanan yang lebih aman ketimbang menggunakan password. Sayangnya, pendapat tersebut tidak sepenuhnya benar, sebab ternyata sensor biometrik juga memiliki kelemahan.
Berdasarkan hasil studi yang dilakukan perusahaan penyedia software keamanan, Kaspersky lab, bahwa sensor pemindai biometrik, misal sidik jari, tidak sepenuhnya sempurna.
Pemindai kapasitif model lama sulit untuk mengenali sidik jari yang basah, dan dalam kebanyakan kasus sering kali tidak bekerja pada upaya pertama.
“Jika tangan Anda berkeringat saat musim panas atau sehabis berolahraga, kemungkinan besar smartphone Anda tidak berfungsi karena tidak mengenali sidik jari Anda. Bekas luka, goresan dan cacat kulit lainnya juga menurunkan kualitas pemindaian,” tulis Kaspersky dalam keterangan persnya.
Mengatasi masalah tersebut, Qualcomm kemudian merilis ultrasensor, yakni dapat memindai ketika jari basah atau luka. Meski begitu, teknologi baru selalu rentan, dikarenakan mereka masih baru.
Sebagai informasi tambahan pada Agustus 2015 sebuah cara baru untuk mencuri sidik jari ditemukan – secara jarak jauh dan dalam skala besar.
Selain itu, kebanyakan smartphone memiliki sensor yang tidak terenkripsi, sehingga justru memungkinkan malware mendapatkan gambar langsung dari pemindai sidik jari.
Yang menarik, iPhone tergolong cukup aman, karena smartphone buatan Apple ini mengenkripsi data sidik jari dari pemindai. Lantas, apa kelemahan menggunakan sensor biometrik?
Ketika kata sandi Anda bocor, Anda dapat mengubahnya dalam beberapa menit, tetapi Anda harus hidup dengan sidik jari Anda selama sisa hidup Anda.
Bagaimana jika ponsel Anda dicuri? Inilah sebabnya mengapa Anda tidak harus sepenuhnya percaya bahwa sistem biometrik sangat aman.
Menurut Kaspersky Lab, jika Anda memiliki tipe smartphone dengan sensor sidik jari built in, ada tiga langkah sederhana untuk mengamankannya:
- Jangan pernah menggunakan pemindai sidik jari untuk melakukan otentikasi ke PayPal dan jasa keuangan lainnya. Seorang pencuri dapat dengan mudah menyalin sidik jari Anda langsung dari permukaan smartphone dan menggunakannya untuk membeli sesuatu.
- Biasanya orang memilih jari telunjuk atau ibu jari sebagai login biometrik mereka dengan alasan kenyamanan, tapi tidak benar, karena kedua jari ini adalah jari yang paling sering kita gunakan dengan smartphone. Sangat mungkin untuk menemukan cetak utuh kedua jari ini pada smartphone apapun dan membuat salinan palsu untuk menerobos perlindungan pada perangkat Anda. Jadi lebih baik menggunakan jari kelingking atau jari manis pada tangan kiri, untuk pengguna tangan kanan dan sebaliknya untuk pengguna tangan kiri (kidal).
- Sebuah pemindai sidik jari tidak cukup untuk melindungi data pribadi Anda. Jika Anda peduli tentang privasi, pertimbangkan untuk menggunakan aplikasi keamanan khusus lainnya.
Artikel Pemindai Sidik Jari Masih Rentan Pencurian dikutip dari Telset.