Telset.id, Jakarta – Pengadilan Amerika Serikat resmi menggelar sidang kasus peretesan ratusan juta akun Yahoo dengan terdakwa Karim Baratov pada hari Selasa (28/11/2017) waktu setempat. Baratov dituduh melakukan peretasan 500 juta akun Yahoo yang terjadi pada 2014 silam.
Reuters melaporkan, setelah pengadilan memiliki bukti yang kuat, akhirnya sidang kasus peteretasan akun Yahoo digelar oleh pengadilan AS. Dalam sidang tersebut, Baratov mengakui telah memobol ratusan juta akun Yahoo.
Yang menarik, dalam persidangan itu juga terungkap jika Baratov juga telah melakukan peretasan lainnya. Pria yang memiliki status warga negara Kanada tersebut mengaku telah meretas 80 email Google atas permintaan pihak ketiga.
[Baca juga: Peretas 500 Juta Akun Yahoo Akhirnya Disidangkan]
Pemuda berusia 22 tahun ini juga mengakui bahwa dirinya telah membobol 11 ribu akun e-mail, baik atas pesanan agen Rusia (FSB) yang diketahui bernama Dmitry Dokuchaev dan Igor Sushchin atau pun atas permintaan pihak lainnya.
Sementara itu, mendengar kesaksian ini, juru bicara Presiden Rusia, Vladimir Putin membantah hal tersebut. Dia membantah bawa dua agen FSB tersebut tidak ada hubungannya dengan peretasan yang dilakukan oleh Karim.
[Baca juga: 3 Miliar Akun Yahoo Terkena Dampak Serangan Cyber]
Namun, dalam pembacaan dakwaan, para jaksa mengatakan bahwa Dmitry Dokuchaev dan Igor Sushchin terlibat langsung dengan Karim dalam kasus peretasan akun Yahoo. Kedua orang ini juga diketahui telah meminta kelompok peretas Rusia untuk membobol situs atau akun lainnya.
Pihak pengadilan AS belum memutuskan vonis hukuman untuk Baratov, karena masih akan ada sidang berikutnya untuk memutuskan hukuman bagi pria kelahiran Kazakhstan tersebut. [NC/HBS]