Pelancong Meningkat, Bisnis Online Travel Melesat

Telset.id, Jakarta – Industri perdagangan digital terutama di sektor online travel semakin tumbuh. Berdasarkan data yang dirilis ShopBack, tahun 2018 terjadi peningkatan penjualan online travel tersebut melalui platform mereka hingga 260%.

Berdasarkan rilis yang diterima Tim Telset.id pada Kamis (14/03/2019), sektor online travel menyumbang lebih dari 38% dari ekonomi digital di Asia Tenggara pada tahun lalu. Sektor ini menyumbang sekitar USD$ 78 miliar atau Rp 1,11 triliun.

Head of Business Development ShopBack Indonesia, Yolanda Margaretha menilai bahwa hal ini menunjukan bahwa produk travel memang semakin diminati oleh masyarakat Indonesia.

“Volume pemesanan online travel menunjukan pertumbuhan yang luar biasa di tahun 2018, dengan peningkatan hingga 260%. Hal ini menunjukan semakin banyak pengguna yang membeli produk online travel di platform ShopBack,” ujar Yolanda.

{Baca juga : Harbolnas Bawa Transaksi ShopBack Melesat 3 Kali Lipat}

Yolanda juga menambahkan saat ini pembelian melalui desktop masih menjadi pilihan orang ketika memesan tiket. Namun seiring berkembangnya teknologi smartphone, pengguna mulai berpindah ke aplikasi mobile untuk melakukan transaksi.

“Tingkat pertumbuhan aplikasi ponsel setidaknya 1,5 kali lebih cepat ketimbang desktop di tahun 2018. Jika tren ini terus berlanjut aplikasi mobile akan jauh melampaui desktop sebagai platform terkemuka dalam transaksi online travel di kuartal-kuartal mendatang,” tambah Yolanda.

ShopBack pun memberikan penawaran yang menarik bagi masyarakat yang suka liburan. Mereka menawarkan promo dengan memberikan cashback hingga 7,5% untuk setiap pemesanan akomodasi di platform ShopBack.

Bahkan dalam periode tertentu pengguna bisa mendapatkan cashback hingga 10%. Pada keterangannya, ShopBack juga mengelompokan tipe-tipe pelancong berdasarkan perilaku mereka memesan.

{Baca juga: Pesan Tiket Wisata Kini Bisa Lewat Traveloka}

Kategori pertama adalah Pelancong Spontan. Untuk tipe ini merupakan mereka yang memesan dan melakukan perjalanan kurang dari satu hari.

“Yang tergolong tipe ini termasuk mereka yang suka melakukan perjalanan bisnis atau mereka yang sangat membutuhkan liburan dengan waktu yang cepat,” kata Yolanda.

Kategori kedua adalah traveller “Menit Terakhir”. Kategori ini adalah orang yang suka memesan tiket atau kamar dalam kurun waktu seminggu sebelum waktu perjalanan. Biasanya traveller ini menggunakan platform desktop dan aplikasi ponsel secara berimbang.

Kategori terakhir adalah Pelancong Terencana. Mereka sudah mempersiapkan, memesan akomodasi serta membeli tiket perjalanan lebih dari seminggu sebelum keberangkatan. Biasanya ada 67% pelancong dari tipe ini melakukan perjalanan ke luar negeri dengan durasi yang cukup panjang.

Walaupun memiliki perilaku yang berbeda, menurut Yolanda, ketiga tipe tersebut memiliki nilai rata-rata transaksi yang  berimbang. “Ketiga pelancong cenderung berimbang berkisar Rp 6.700.00 hingga Rp 6.900.000,” tutup Yolanda. [NM/HBS]

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TERKAIT

REKOMENDASI
ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI