Telset.id – World Smart Industry Expo 2025 di Chongqing, China, menjadi ajang pameran teknologi terdepan dengan menghadirkan kompetisi balap drone dan sepak bola robot yang menarik perhatian dunia. Sebanyak 130 pilot drone elit dari berbagai negara unjuk kemampuan dalam kecepatan, presisi, dan kendali cerdas, sementara tim robot dari China, Thailand, Singapura, dan Malaysia bersaing dalam pertandingan sepak bola dan pertarungan robot.
Kompetisi Balap Drone Chongqing, yang diselenggarakan pada 5 hingga 7 September, menampilkan drone yang mampu melaju hingga lebih dari 200 km/jam melalui tikungan tajam, terowongan, dan gerbang rintangan. Kim Min-jae, juara dunia junior asal Korea Selatan, mengungkapkan bahwa desain lintasan di Chongqing sangat menantang, membutuhkan keterampilan teknis dan ketangguhan mental tinggi.
Qi Jingxi, pilot drone asal China yang berusia 11 tahun, turut menunjukkan kemampuan mengesankan. “Balap drone sangat seru. Rasanya seperti bermain gim video di dunia nyata, tetapi membutuhkan pengetahuan dan keterampilan yang jauh lebih mendalam,” ujarnya. Qi juga menambahkan bahwa melalui kompetisi, ia belajar pemrograman, perawatan drone, dan meningkatkan kemampuan dalam fisika dan matematika.
Di sisi lain, Turnamen Invitasi RoboCup Asia-Pasifik (RCAP) Chongqing 2025 memperluas kompetisi ke bidang robotik. Ajang ini tidak hanya menguji performa perangkat keras, tetapi juga optimasi algoritma, kemampuan persepsi, dan kerja sama tim. Menurut Yang Kechang, kapten tim Universitas Pertanian China, esensi sepak bola robot terletak pada kontrol, persepsi, dan pengambilan keputusan, yang pada dasarnya merupakan kompetisi teknologi melibatkan model AI berskala besar.
Integrasi olahraga dan teknologi semakin berkembang pesat di China. Shenzhen menjadi tuan rumah China Aerial F1 Drone Xtreme Racing Superleague, sementara Shanghai mengembangkan festival olahraga imersif berbasis realitas virtual. Hefei dan Qingdao juga telah meluncurkan kompetisi sepak bola robot dan kejuaraan mengemudi pintar.
Baca Juga:
Pertumbuhan industri drone dan robotik tidak hanya terlihat dari kompetisi, tetapi juga dari dukungan infrastruktur dan regulasi. Masyarakat Elektronik China bahkan telah meluncurkan ujian sertifikasi teknologi drone nasional bagi peserta berusia 8 hingga 18 tahun, dengan tujuan menetapkan standar operator yang seragam dan mendorong pengembangan industri terstandardisasi. Bagi yang tertarik terbang drone secara aman, pastikan untuk mempelajari cara mendapatkan lisensi drone.
Acara-acara teknologi seperti ini juga mendorong pertumbuhan di bidang pelatihan, penjualan peralatan, akomodasi, dan pariwisata budaya, yang pada gilirannya meningkatkan konsumsi olahraga. Zhou Changjiu, Presiden Konfederasi RoboCup Asia-Pasifik, menegaskan bahwa melalui sepak bola robot, mereka bertujuan menampilkan kemajuan humanoid dan kecerdasan tertanam, sehingga industri global dapat melihat skenario penerapan praktis teknologi robot.
Dari balap drone hingga sepak bola robot, olahraga berbasis teknologi terus membuka banyak arena baru. Perkembangan ini tidak hanya menghadirkan hiburan, tetapi juga menjadi ajang pembelajaran dan inovasi bagi generasi muda. Seperti yang terjadi dalam penggunaan drone untuk sterilisasi stadion, teknologi terus membuktikan kegunaannya dalam berbagai aspek kehidupan.
Meskipun drone membawa banyak manfaat, penting untuk diingat bahwa penggunaannya harus bertanggung jawab. Kasus penyerbuan drone di TKP kecelakaan Kobe Bryant menjadi pelajaran tentang pentingnya etika dan regulasi dalam penggunaan teknologi.